YOGYAKARTA – Sebanyak 184 mahasiswa diterjunkan dalam Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) UGM. Tiga orang diantaranya adalah warga Australia yang mengikuti kegiatan KKN PPM untuk kampanye anti korupsi dalam bentuk program pemberdayaan masyarakat pengguna peradilan di kecamatan Kotagede, kota Yogyakarta.
Daniel Scow, salah satu mahasiswa Australia menuturkan alasan ketertarikannya untuk ikut KKN PPM UGM karena bisa terjun langsung ke masyarakat untuk kampanye pendidikan anti korupsi. “Saya sempat membaca tentang KKN. Saya pikir penting sekali untuk pemberdayaan, makanya saya mau ikut. Saya ingin mencari dan berbagi pengalaman,†kata Daniel ditemui disela pelepasan mahasiswa KKN PPM di Balairung, Rabu (31/10).
Ia bersama tiga rekannya bergabung dengan mahasiswa Fakultas Hukum UGM akan tinggal selama dua bulan di Kotagede. “Kami akan memantau para pengadil dan memetakan persoalan korupsi dan mengajak pemakai pengadilan untuk membayar lebih fair,†katanya.
Menurut pandangannya, pendidikan anti korupsi perlu terus dilakukan disegenap lapisan masyarakat. Pasalnya, persoalan korupsi berdampak pada seluruh aspek kehidupan masyarakat. “Jadi harus dicari solusi masalah itu. Kita coba membantu mencari solusi korupsi itu sendiri,†ujarnya.
Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Prof. Dr. Suratman, M.Sc., mengatakan mengatakan mahasiswa KKN PPM yang diterjunkan ke masyarakat dapat menularkan semangat dan idealisme kampus pada masyarakat. Melalui program-program yang dilaksanakan, kata Ratman, mahasiswa mampu memberikan umpan balik dalam bentuk kemandirian ekonomi masyarakat. “Yang diubah bukan hanya (bangunan) fisik, tapi karakter untuk mandiri dan mendapat kesempatan hidup lebih baik,†katanya.
Suratman juga menyampaikan, program KKN PPM di masa mendatang lebih diarahkan untuk pengentasan kemiskinan dan pengangguran melalui penguatan pola tangguh ekonomi mandiri melalui pembentukan kampung wisata, kampung mandiri pangan dan kampung mandiri energi. “Kita punya konsep kuat dan pendekatan secara berkelanjutan. Kita targetkan tiap lima tahun atau tiga tahun masing-masing kampung itu bisa mandiri,†katanya
Plt Ketua LPPM UGM Dr. drh. Wisnu Nurcahyo, dalam laporannya menyebutkan ada sembilan tema program yang dilaksanakan mahasiswa KKN PPM UGM, beberapa diantaranya peningkatan akses layanan kesehatan ibu dan anak, program bedah rumah, pengendalian penyaklit menular HIV/AIDS, Pengelolaan sampah lewah tong sampah komposter tertanam, serta pembinaan petani dan peternak untuk warga korban merapi.
Wisnu menuturkan, selain dari warga Australia, mahasiswa asing yang mengikuti KKN PPM kali ini berasal dari Malaysia sebanyak 23 orang dan 2 orang warga asal Jerman. Mereka ditempatkan di beberapa lokasi, kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, Kabupaten Tanah Laut dan Kota Baru, Kalimantan Selatan (Humas UGM/Gusti Grehenson)