YOGYAKARTA – Provinsi Jawa Tengah berhasil keluar sebagai juara umum Olimpiade Sains Terapan Nasional (OSTN) SMK 2012 yang berlangsung di UGM, 29 Oktober – 1 November. Kepastian juara diumumkan dalam penutupan OSTN, Kamis malam (1/11) di Grha Sabha Pramana UGM. Dengan demikian, Provinsi Jawa Tengah berhak mendapatkan piala tetap dan trofi bergilir OSTN yang sebelumnya dipegang oleh Provinsi DKI Jakarta. Sedangkan Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta, berada di posisi Juara Kedua dan Ketiga. Adapun D.I. Yogyakarta harus puas berada di posisi keenam, setelah Jambi dan Lampung.
Berikut pemenang OSTN 2012, Kategori Lomba Matematika Teknologi; Juara I diraih Robi Fajar Bahari dari SMKN 1 Suka Bumi, Jawa Barat, Juara II diraih Muhammad Musta’in dari SMKN 2 Pati Jawa Tengah, Juara III diraih Elang Cergas Pembrani dari SMKN 2 Depok Sleman Yogyakarta. Kategori lomba Matematika Non Teknologi; Juara I diraih Diah Suprihatin dari SMKN 1 Kendal, Jawa Tengah, Juara II diraih Maggy dari SMK Unggul Sakti Jambi dan Juara III diraih Ariska Trisnandari dari SMKN 2 Sumedang, Jawa Barat.
Kategori Lomba Fisika Terapan; Juara I diraih Ananto Roni Widodo dari SMKN 1 Rembang, Jawa Tengah, Juara II diraih Rehhan Issatyadi Darmawan dari SMK 2 Mei Bandar Lampung dan Juara III diraih Miftah Farid Ramdani dari SMKN 2 Kota Serang, Jawa Barat.
Selanjutnya, untuk Lomba Kimia Terapan; Juara I diraih Kristiyana dari SMK Tunas Harapan Pati, Juara II diraih Rahadian Yusuf dari SMK Analis Kimia Bogor Jawa Barat, dan Juara III diraih Dian Arnita Siahaan dari SMK Caraku Nusantara, Jakarta. Sedangkan, kategori Lomba Biologi Terapan; Juara I diraih Winda Nurafiani dari SMK Tunas Medika, DKI Jakarta, Juara II diraih Siska Widya Astuti dari SMKN 1 Temanggung Jawa Tengah, dan Juara III diraih Nana Nurdiati dari SMKN Kehutanan Sulawesi Selatan.
Dirjen Pendidikan Menengah, Kemendikbud, Hamid Muhammad, Ph.D., mengatakan para siswa yang berhasil menjadi juara di OSTN akan difasilitasi untuk bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. “Yang berprestasi akan difasilitasi masuk ke Perguruan Tinggi atau difasilitasi jika ingin langsung masuk ke lingkungan kerja,†kata Hamid.
Dia berharap agar para guru dan siswa untuk terus berprestasi, berkresasi dan berinovasi. Pembinaan prestasi siswa dilakukan melalui sisi akademik, skill, seni budaya dan olah raga. “Kami berharap betul kepada pihak sekolah dan guru. SMK bukan hanya mobil esemkanya tapi juga punya prestasi lain di bidang budaya,†ungkapnya.
Menurutnya, bila tiap 497 kota/Kabupaten di Indonesia minimal memiliki satu SMK yang mampu menciptakan kreasi dan inovasi baru tiap tahunnya maka semakin menambah kebanggaan dan kecintaan masyarakat pada SMK. “Kami dorong semua sekolah jangan berhenti berkreasi,†harapnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)