YOGYAKARTA-Endometriosis adalah penyakit poligenik inheren disease penyebabnya kompleks dan multifaktorial merupakan hasil interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan. Penyakit ini berhubungan dengan proses inflamasi, imunobiologi dan hormonal terutama estrogen. Angka infertilitas pada pasien endometriosis sekitar 20-50% adalah infertilitas primer, sedang infertilitas sekunder 15%, di Jepang kejadian infertilitas pasien endometriosis sekitar 55%.
“Salah satu penyebab infertilitas pada pasien endometriosis adalah gangguan folikulogenesis,â€papar Anto Sawarno pada ujian terbuka Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM, Sabtu (10/11) di R. Senat FK UGM.
Pada kesempatan itu Anto mempertahankan disertasinya yang berjudul Folikulogenesis Pasien Endometriosis Hubungan Dengan Polimorfisme Variabel Numbers of Tandem Repeat (VNTR) Intron 4 Gena CYP 19 Terkait Ekspresi SMAD3, Follicle Stimulating Hormone Receptor (FSHr) dan Sitokrom P450 Aromatase.
Anto menjelaskan bahwa folikulogenesis adalah pematangan folikel ovarium yang merupakan sel-sel somatik padat dan mengandung oosit imatur, proses ini menyangkut perkembangan folikel primordial menjadi folikel pra-ovulasi yang akan memasuki siklus haid. Proses ini akan terus berlangsung sampai ovarium tidak lagi memiliki kemampuan untuk merespon hormon seperti pada saat menopause.
“Folikulogenesis memerlukan kerjasama yang sinergis antara hormon estrogen, follicle stimulating hormon (FSH) dan lueinizing hormon (LH),â€tambah dokter kebidanan dan penyakit kandungan RSU A Yani Metro Lampung ini.
Pada endometriosis terdapat perubahan lingkungan folikel di ovarium yang menyebabkan terjadinya perubahan folikulogenesis yang akhirnya akan merubah proses oogenesis. Gangguan folikulogenesis pada pasien endometrosis dapat berkontribusi disfungsi ovulasi, kualitas oosit jelek, mengurangi tingkat fertilisasi, rendahnya kualitas embrio dan mengurangi tingkat implantasi.
“Wanita dengan endometriosis punya tingkat pertumbuhan folikel lambat dan berkurangnya ukuran folikel dibandingkan wanita dengan infertilitas penyebab yang tidak jelas,â€imbuhnya.
Penelitian yang dilakukan di Klinik Permata Hati Bagian Obstetri dan Ginekologi FK UGM/RSUP Dr.Sardjito pada Agustus 2010 hingga April 2012 ini diharapkan akan memberikan informasi atau masukan terhadap pemahaman etiologi endometriosis terutama yang berhubungan dengan keterlibatan gena CYP19 pada folikulogenesis pasien endometriosis dibandingkan pasien kontrol. Penelitian diharapkan juga dapat menerangkan defek fase folikulogenesis, yang dititik beratkan pada mekanisme mutasi gena CYP19 terhadap ekspresi sitokrom P450 aromatase, FSHr dan SMAD3 pada endometriosis.
“Hasil penelitian ini adalah data fundamental yang dapat mendukung data lain untuk digunakan secara praktis penatalaksanaan infertilitas pada pasien endometriosis yang berhubungan dengan proses folikulogenesis,â€pungkas Anto yang lulus doktor dengan predikat cum laude tersebut (Humas UGM/Satria AN)