YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada mewisuda 1.397 lulusan sarjana dengan lama studi rata-rata 4 tahun 7 bulan. Waktu studi tersingkat diraih Fetriesna Isro’ Irmayanti dari Prodi Ilmu Hubungan Internasional, Fisipol, yang lulus dalam waktu 3 tahun 1 bulan. Predikat lulusan termuda diraih Viranda Biramanandi Kusmanto dari Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, yang berhasil lulus menjadi sarjana pada usia 19 tahun 11 bulan 18 hari.
Untuk jumlah wisudawan S-1 yang berpredikat cumlaude dalam wisuda kali ini sebanyak 308 orang atau 22,22 %. Sedangkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi diraih Ridha Erlina dari prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, yang lulus dengan IPK 3,96.
Rektor UGM Prof. Dr. Pratikno, M.Soc., Sc., dalam pidato sambutannya menegaskan lulusan UGM harus menjadi teladan bagi bangsa agar sejarah dan konstruksi bahwa UGM sebagai ‘universitas kerakyatan’ dan ‘alumni pengabdi bangsa’ tidak pernah lapuk dan tidak hanya menjadi mitos, “Tapi dibuktikan dengan komitmen membangun bangsa ini,†kata Rektor saat menyampaikan sambutan dalam upacara wisuda sarjana yang berlangsung di Grha Sabha Pramana, selasa (20/11).
Dia menambahkan, UGM ke depan akan berperan lebih terdepan, konsisten dan berani membuat langkah strategis untuk memperbaiki kondisi bangsa melalui karya produk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Semua itu dilakukan untuk mengatasi berbagai persoalan yang tengah dihadapi bangsa, seperti kemiskinan, ketidakadilan, korupsi, bad governance serta konflik sosial.
Kepada para lulusan, Rektor berpesan agar mereka berkiprah tidak hanya pada pusat bisnis dan pemerintahan saja, namun juga di daerah NKRI yang berada di wilayah terdepan, terluar dan tertinggal. “Saudara-saudara kita yang tinggal di sana menanti karya saudara untuk mengabdi kepada Republik tercinta ini,†pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)