YOGYAKARTA-Siapa pun dapat berbicara, dapat menyampaikan pendapat, kapan pun dan dimana pun berada. Namun, apabila kita amati, tidak setiap orang dapat berbicara dengan baik. Baik dalam hal ini adalah menyangkut penyampaian ide atau gagasan. Tidak semua orang dalam berbicara memiliki kemampuan yang baik untuk dapat dimengerti sesuai dengan keinginannya.
Hal ini merupakan salah satu isi dari Buku Mengasah Keterampilan Berwicara karangan dua dosen Jurusan Sastra Indonesia UGM, yaitu Drs. Heru Marwata, M.Hum dan Dr. Novi Siti Kussuji Indrastuti, M.Hum. yang diluncurkan hari ini, Kamis (22/11) di R.Multimedia, Gedung Margono FIB. Peluncuran serta bedah buku setebal 127 halaman tersebut menghadirkan presenter Indro Kimpling Suseno.
Heru Marwata pada acara itu mengatakan bahwa keterampilan berwicara di depan umum secara efektif adalah kebutuhan bagi orang-orang yang ingin sukses. Siapa pun itu, misalnya politisi, pejabat pemerintah, manajer perusahaan, pegawai atau karyawan, profesional, dokter, teknisi, ilmuwan, pengusaha, mahasiswa, guru, alim ulama, sales, receptionist, dan sebagainya dituntut untuk dapat berbicara.
“Keterampilan berwicara menjadi sangat penting untuk dimiliki oleh seseorang baik di forum resmi atau pun tidak,â€kata Heru.
Dalam kesempatan itu Heru menyebutkan beberapa kompetensi yang harus dimiliki seorang pembicara, seperti mental yang kuat, keberanian, rasa percaya diri, wawasan yang luas, serta sikap ramah dan tenggang rasa. Agar bisa menuju tataran terampil yang diperlukan selama berlatih adalah ketekunan dan keberanian.
“Mencoba adalah ukuran keberanian seseorang. Asalkan tekun berlatih dan tidak pernah bosan mencoba, siapa pun berpeluang meningkatkan diri,â€imbuhnya.
Senada dengan itu Novi Indrastuti menjelaskan keterampilan berwicara di depan umum atau public speaking bukan menyangkut masalah bakat. Berbicara saja tidaklah cukup. Berbicara merupakan suatu keterampilan. Untuk dapat memiliki keterampilan dalam berbicara, diperlukan latihan yang berulang-ulang dan dengan intensitas yang tinggi.
“Jadi, kunci public speaking adalah latihan,â€tegas Novi.
Sementara itu Indro Kimpling Suseno menegaskan dengan keterampilan berwicara seseorang akan mampu meraih kesuksesan. Sayangnya, selama ini masih sedikit yang mau berlatih berwicara. Kemampuan berwicara justru diperoleh dari kegiatan di luar dan tidak semata-mata dari berlatih.
“Selain terampil berwicara yang tak kalah penting terampil mendengar. Bahkan, dengan keterampilan berwicara kita bisa mengindoktrinasi atau menghipnotis seseorang,â€tutur Kimpling (Humas UGM/Satria AN)