YOGYAKARTA – Pertumbuhan jumlah lapangan pekerjaan tidak selaras dengan pertumbuhan penduduk. Jumlah pengangguran kini mencapai 6,23 % atau 7,61 juta jiwa. Hal itu dikarenakan terbatasanya lapangan pekerjaan yang menyebabkan semakin ketatnya persaingan dalam mencari pekerjaan. Kewirausahaan sosial UMKM perlu didorong sebagai bisnis usaha yang memberikan manfaat bagi pemberdayaan masyarakat sekitar.
Dosen Jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Fisipol UGM, Dr. Hempry Suyatna, M.Si., mengatakan kewirausahaan Sosial UMKM tidak hanya didorong untuk semata-mata mengejar keuntungan, melainkan juga bisa mengatasi persoalan kemiskinan yang ada di lingkungan sekitarnya. “Makin banyak wirausaha sosial yang muncul maka akan membantu mengatasi persoalan kemiskinan,†kata Hempry dalam talkshow ‘Tantangan Menjadi Wirausaha Sosial Lewat UMKM’ di seminar pascasarjana Fisipol, Kamis (22/11). Hadir pula menjadi pembicara Ketua Umum Asosiasi Pekerja Kerajinan Republik Indonesia Amir Panzuri dan Pengelola Desa Kebangsaan di Imogiri Bantul, Nasrudin Anshory.
Hempry menyebutkan, jumlah penduduk miskin di Indonesia yang kini mencapai 11,96 persen atau 29,13 juta orang bisa dikurangi apabila masyarakat kelas menengah diajak untuk berempati merangkul penduduk miskin. Dia mencotohkan, gerakan sodaqoh jika dimanfaatkan secara optimal tentunya akan mendorong tumbuhnya kegiatan UMKM.
Nasrudin Anshory, mengatakan kewirausahaan sosial tidak hanya bisa membantu mengentaskan kemiskinan namun bisa diarahkan untuk menjaga kehidupan lingkungan agar tetap hijau dan asri. Ia mencontohkan, di pondok pesan trend Imogiri Bantul yang dikelolanya saat ini menerapkan aturan bagi pasangan santri laki dan perempuan yang akan menikah disyaratkan untuk menyediakan bibit pohon jati sebanyak masing-masing 20 bibit untuk ditanam. Bahkan tiap kali berhubungan intim para pasangan baru menikah ini diminta kesediaannya menanam satu bibit pohon hingga anak pertama mereka lahir. “Bayangkan dalam waktu 10-18 tahun setelah itu, pohon jati ini bisa dijual dan bisa digunakan untuk kebutuhan sekolah anaknya kelak,†katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)