YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menggelar kegiatan sosial penyaluran zakat yang diwujudkan dalam bentuk pengobatan gratis, infak sejuta buku, dan aksi donor darah, Sabtu (24/11) di Grha Sabha Pramana. Acara kick off infak sejuta buku dilaksanakan di Kampus UGM yang kemudian pengumpulannya akan berlangsung selama setahun di 12 kota besar. Buku-buku yang telah terkumpul nantinya akan disalurkan ke berbagai program pendidikan Baznas di masing-masing kota dan kepada masyarakat yang memubutuhkan.
Gerakan infak sejuta buku merupakan kegiatan infak buku-buku baru maupun bekas dari mahasiswa, pelajar, dan masyarakat umum. Panitia menyediakan box pengumpulan buku di sejumlah lokasi strategis seperti kampus, pusat perbelanjaan, sekolah serta tempat strategis lainnya. “Buku yang sudah terkumpul akan didata dan kemudian disalurkan kepada maystakat yang membutuhkan. Sudah ada 319 buku yang terkumpul,†kata Adi Prabowo salah satu panitia.
Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM Prof, Dr. Suratman, M.Sc., mengatakan kegiatan gerakan infak sejuta buku bekerjasama dengan Baznas ini sebagai salah satu wujud kepdedulian UGM terhadap pendidikan masyarakat. Dia berharap aksi infaq sejuta buku ini bisa menginspirasi program serupa di fasilitas umum di Yogyakarta seperti perkantoran, mall, restoran dan sebagainya. “Buku-buku yang terkumpul nantinya akan dilakukan pendataan dan seleksi terhadap penyaluran buku kepada masyarakat yang membutuhkan,†katanya.
Direktur Eksekutif Baznas, Teten Setiawan, mengatakan event pengobatan gratis dan donor darah di kampus UGM merupakan salah satu media penyaluran zakat Baznas kepada warga kurang mampu. Selain itu, sebagai ajakan bagi masyarakat mampu untuk menunaikan zakat pada organisasi pengelola zakat resmi. “Melalui berbagai program karitas dan pemberdayaan, zakat nyatanya dapat membantu masyarakat kurang mampu untuk meningkatkan taraf hidupnya,†katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)