Mahasiswa UGM berhasil mendominasi kejuaraan dalam ajang Nutrition National Olimpiad pada 23-25 November 2012 lalu di Banjarmasin. Dua mahasiswa Program Studi Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran (FK) UGM sukses membawa pulang medali perak dan perunggu dalam kompetisi tersebut.
Mereka adalah Indah Nuryanti yang berhasil menyabet medali perak dan Rizki Andini meraih medali perunggu. Sementara medali emas diraih oleh mahasiswi dari Universitas Brawijaya yaitu Nindyo Glorita Maribeth.
Olimpiade Gizi Nasional merupakan ajang kompetisi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Ikatan Lembaga Mahasiswa Gizi Kesehatan (ILMAGI). Kompetisi kali ini diikuti sebanyak 94 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Beberapa diantaranya adalah Institut Pertanian Bogor, Stikes Sint Carolus Jakarta, Stikes Husada Borneo, Stikes Widya Cipta Husada, Universitas Brawijaya, UGM,Universitas Muhammadiyah Prof Hamka, Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro, Unniversitas Hasanuddin, Universitas Indonesia, Universitas Muhammadiyah Surakarta,serta Universitas Respati Yogyakarta.
Indah Nuryanti menuturkan bahwa dalam kompetisi ini para peserta harus melalui tiga tahapan seleksi . Tahap pertama yakni melaksanakanujian tertulis yang berupapilihan ganda, sedangkan tahap kedua ujian tertulis berupai essai. Adapun pelaksanaan tahap pertama dan kedua dilaksanakan di lima perguruan tinggi yaitu Stikes Husada Boreno, Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, dan Universitas Hasanuddin.
“Setelah melalui dua tahapan seleksi dipilih 29 mahaisswa dengan nilai terbaik yang dinyatakan lolos ke babak final,†jelasnya belum lama ini.
Indah mengatakan pada tahap final UGM berhasil meloloskan tujuh delegasi yaitu Indah Nuryanti, Rizki Andini, Ainun Nisa, Faishal Hanin, Qisthira Swasti Amirina, Rasita Amelia Hasnawati, dan Ratna Dian Astuti. “ Di final masin-masing finalis wajib menjawab 9 soal ujian yang berbentuk essai dan wawancara langsung dengan dewan juri,†ujarnya.
Indah mengaku gembira atas prestasi yang telah diraih. Namun, sebenarnya ia tidak pernah menyangkan bisa menyandang gelar juara. Pasalnya, kondisi kesehatannya sempat drop sebelum pelaksanaan final. “Bagi saya kemenangan ini merupakan sebuah rahmat dari Allah SWT dan menjadi pintu baru bagi kesempatan lainnya di masa mendatang yang akan
meningkatkan kompetensi saya sebagai calon ahli gizi,†urainya. (Humas UGM/Ika)