Mahasiswa UGM kembali menorehkan prestasi di tingkat internasional. Kali ini, prestasi membanggakan datang dari mahasiswa Fakultas Hukum UGM yang menjadi delegasi pada kegiatan “5th Foreign Direct Investment Moot Competition†di Suffolk University Law School, Boston, Amerika Serikat, tanggal 2-4 November 2012.
Tim Fakultas Hukum UGM sukses meraih juara umum ketiga kompetisi arbitrase semu tingkat internasional yang berkaitan dengan hukum dan investasi. Sebagai juara umum Saint Petersburg State University dari Rusia dan juara kedua University of Pittsburgh School of Law, Amerika Serikat. Sementara itu, Vulkania Neysa Almadine dan Ibrahim Hanif dinyatakan sebagai oralist Top 50 Advocates,dengan menduduki peringkat 22 dan 32.
Dalam kompetisi tersebut, Tim Fakultas Hukum UGM yang beranggotakan Vulkania Neysa Almadine, Ibrahim Hanif, Bhredipta Cresti Socarana, Dwija Paramasatya Sutiyoso, Felix Timotius Susanto, Andrew Marsha Mulia dan Nabila Nadiansyah harus bersaing dengan 39 perguruan tinggi seluruh dunia. Beberapa diantaranya merupakan perguruan tinggi ternama, seperti Harvard University, Saint Petersburg State University, Rusia, University of Pittsburgh School of Law, Amerika, King’s College dan Hongkong University.
“Kita bersyukur dan bangga, karena menjadi satu-satunya perwakilan dari Asia Tenggara mengikuti kompetisi ini dan keikutsertaan ini merupakan yang pertama,†ujar Vulkania Neysa Almadine di Debat Room, Fakultas Hukum UGM, Rabu (5/12).
Kompetisi ini, kata Neysa, merupakan peradilan semu mengenai arbitrase internasional yang berfokus pada investasi perusahaan di satu negara ke negara lain. Penilaian dilakukan melalui karya tulis berupa memorandum pro dan kontra dan penilaian secara verbal.
“Sejak bulan Mei 2012, tim ini telah mengirim tulisan. Sejak itu pula kami bekerja untuk mempersiapkan semuanya untuk kompetisi ini hingga November 2012,†katanya.
Nabila Nadiansyah menambahkan Tim FH UGM sesungguhnya tidak menyangka akan meraih predikat juara III. Sebab saat berada di Boston, Amerika Serikat, mereka berhadapan dengan tim-tim yang beranggotakan mahasiswa-mahasiswa pascasarjana.
“Sempat kaget karena rata-rata mereka berusia 3 atau 4 tahun diatas kita. Kebanyakan pada kuliah di tingkat master, sementara kita dari klas undergraduate,†tambah Nabila.
Bagi Nabila, banyak pengalaman yang bisa dipetik dari mengikuti kompetisi ini. Setidaknya mereka bisa belajar kerangka hukum investasi antar negara, sebab masih sedikit mahasiswa yang menguasai ilmu ini.
Dr. drs. Paripurna Sugarda, S.H., M.Hum., LL.M menyambut baik prestasi yang di raih mahasiswa di Boston. Sebagai dekan, ia mengapresiasi sepak terjang mahasiswa dalam mengikuti kompetisi ini. “Inisiatif datang dari mahasiswa, kita-kita kan hanya mengarahkan. Untuk menambah bekal dalam berkompetisi, seperti terkait investasi asing, kita ajak para mahasiswa ke PMA untuk mendapatkan bekal lebih banyak dengan pelatihan-pelatihan,†katanya. (Humas UGM/ Agung)