YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada memiliki 348 laboratorium yang tersebar di 18 Fakultas, 1 sekolah vokasi dan 1 sekolah pascasarjana. Namun dari semua 348 laboratorium, UGM hanya memiliki 193 pranata laboratorium. Kondisi ini yang menyebabkan laboratorium tidak bisa menjalankan fungsinya secara optimal dalam menghasilkan produk riset yang inovatif.
Pimpinan Universitas berencana akan melakukan penataan semua laboratorium sekaligus menambah pranata laboratorium untuk meningkatkan hasil riset dengan membentuk unit pengelola Pendidikan dan Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) di masing-masing fakultas. “Di tiap fakultas akan ada koordinator P2M sehingga bisa mengawal kegiatan tridarma,†kata Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Prof. Dr. Suratman, M.Sc., dalam Workshop Pengelolaan dan Pengembangan Laboratium Universitas Gadjah Mada di gedung Grha Sabha Pramana, Rabu (5/12).
Suratman mengatakan laboratoum di UGM nantinya diarahkan fungsinya tidak hanya melayani mahasiswa namun juga mendukung produktivitas inovasi dan hasil riset. Semua laboratorium akan direvitalisasi, ditingkatkan akreditasi dalam bentuk pengadaan alat, fasilitas dan sumber daya manusia laboran. “Nantinya laboratorium itu harus bisa mencari dananya sendiri, tidak costly. Caranya hasilkan produk riset dan kerjasama dengan pengguna dari luar,†katanya.
Penguatan dana di masing laboratorium menurut Suratman sangat vital. Namun tidak semua laboratorium memiliki ketersediaan fasilitas dan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan. “Masalah laboratorium adalah masalah alat dan standarisasi. Kita dorong perlu adanya standarisasi akreditasi laboratorium,†katanya.
Semua laboratorium akan diarahkan mendukung agenda riset yang dicanangkan pimpinan universitas dalam lima tahun ke depan. Suratman menegaskan, riset UGM didorong untuk lebih banyak menghasilkan produk teknologi tepat guna yang bisa langsung dimanfaatkan oleh masyarakat. “Riset itu bukan hanya milik kampus, masyarakat juga harus mendapatkan kemanfaatannya,†imbuhnya.
Kepala Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM, Dr. Harsojo, S.U., M.Sc., mengatakan sistem manajemen mutu perlu diterapkan di laboratorium agar mutu lanoratorium bisa ditingkatkan jadi efektif dan efisien. Untuk mencapai mutu yang lebih baik diperlukan kompetensi, mutu, sistem manajemen mutu, dokumentasi sitem mutu dan rekaman mutu. (Humas UGM/Gusti Grehenson)