YOGYAKARTA-Industri asuransi di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir ini. Pelaku industri perasuransian sampai dengan tahun 2012 jumlah perusahaan asuransi sektor jiwa sebanyak 43 perusahaan, dan perusahaan asuransi sektor kerugian sebanyak 80 perusahaan. Sementara itu pendapatan industri asuransi baik sektor jiwa maupun kerugian sampai dengan kuartal ketiga tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 25,6%.
Perkembangan tersebut mendorong peningkatan serta kompleksitas tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI) dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada seluruh stake holders-nya. Seiring dengan tuntutan dan kebutuhan peningkatan kualitas pelayanannya maka AAMAI sebagai lembaga sertifikasi profesional di bidang manajemen asuransi menjalin kerjasama dengan Sekolah Vokasi (SV) UGM di bidang pengembangan SDM.
Bentuk kerjasama tersebut diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepahaman antara Direktu Sekolah Vokasi UGM Ir. Hotma Prawoto Sulistyadi, M.T dan Direktur Utama AAMAI Drs. Hendrisman Rahim, MA,FSAI,AAIJ, QIP di UC UGM, Jumat (7/12).
Dalam sambutannya Hotma menilai penting kerjasama SV UGM dengan AAMAI. Apalagi, tantangan di dunia kerja kian berat dengan masuknya tenaga kerja asing. Kerjasama dengan AAMAI maupun industri lainnya diharapkan akan semakin menambah pengalaman dan informasi lulusan SV UGM sebelum masuk dunia kerja.
“Tahun 2013 mendatang tenaga kerja seperti teknisi dari China yang bersertifikat mulai masuk. Ini jadi tantangan buat kita,â€tegas Hotma.
Sementara itu Direktur Utama AAMAI, Hendrisman mengatakan kerjasama dengan perguruan tinggi merupakan suatu kebutuhan yang cukup mendesak. Industri asuransi, kata Hendrisman, membutuhkan tenaga-tenaga profesional dari perguruan tinggi.
“Industri asuransi yang kian berkembang ini membutuhkan para tenaga profesional dari perguruan tinggi yang nantinya bersertifikat,â€kata Hendrisman.
Ia menambahkan UGM merupakan perguruan tinggi kedua yang bekerjasama dengan AAMAI. Dengan kerjasama yang telah disepakati ini diprediksi 5 tahun ke depan industri asuransi Indonesia akan diisi tenaga-tenaga muda dari perguruan tinggi.
Peran AAMAI di Industri Asuransi
Menindaklanjuti hubungan kerjasama antara kedua belah pihak ini selanjutnya diadakan seminar Revitalisasi Peran AAMAI dalam Peningkatan SDM di Industri Peransuransian di R. Sidang Program Diploma FEB UGM. Hadir sebagai pembicara Drs. H. M. Imam Basuki, MSc, FSAI, AAIJ, QIP, CPIE (ketua bidang organisasi AAMAI) serta DR. Prihantoro, MBA, AAAIJ, QIP (wakil ketua bidang litbang AAMAI).
Pada seminar tersebut ditekankan pentingnya Sistem Jaminan Sosial (SJS) kepada masyarakat. Menurut Imam, SJS cukup penting karena sebagian besar penduduk saat ini belum tersentuh sistem jaminan sosial (baru jamkesmas/askeskin). Dengan demikian baru pekerja formal yang telah menikmati jaminan kesejahteraan itu.
“Rakyat sangat mendambakan adanya sistem perlindungan untuk semua penduduk,â€kata Imam.
Imam juga menyinggung pentingnya masuk asuransi sebagai salah satu bagian menuju kesejahteraan masyarakat. Melalui asuransi akan ada jaminan ekonomi, jaminan kesehatan dan hari tua yang lebih pasti. Apalagi, jika melihat data sensus nasional 2010 terlihat jumlah penduduk miskin dan pekerja informal masih tinggi.
“Penduduk miskin sekitar 31 juta dan pekerja informal 73 juta. Ini harus jadi perhatian bersama dan melalui asuransi diharapkan akan ada jaminan kepada mereka,â€pungkas Imam (Humas UGM/Satria AN)