Dalam rangka Dies ke-63, Universitas Gadjah Mada memberikan penghargaan Purnakaryawan, Satyalancana Karya Satya dan Kesetiaan 25 Tahun. Penghargaan untuk dosen dan tenaga kependidikan berlangsung di Auditorium Grha Sabha Pramana, Rabu (12/12).
Sebanyak 193 penghargaan Purnakaryawan diserahkan oleh Rektor, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc., Sc. Sedangkan 238 Penghargaan Satyalancana Karya Satya dan 204 Penghargaan Kesetiaan 25 Tahun masing-masing diserahkan oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset, Prof. Dr. Ir. Budi Santoso Wignyosukarto, Dip.HE., Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Prof. Dr. Suratman, M.Sc dan Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan dan Sistem Informasi, Dr. Didi Achjari, S.E., Akt., M.Com.
Rektor dalam sambutan mengatakan penghargaan kepada pendidik dan tenaga kependidikan merupakan pengakuan negara, terutama UGM atas pengabdian selama ini. Sebab segala bentuk pencapain UGM hingga saat ini berkat kontribusi para dosen dan tenaga kependidikan.
“UGM memberikan penghargaan karena kontribusi peran masing-masing dalam memajukan Tridarma Perguruan Tinggi dan kemajuan bangsa,â€tutur Rektor.
Sebagai bentuk penghargaan spesial, Rektor membubuhkan tanda tangan untuk setiap penghargaan. Tanda tangan asli bukan cap ini, menurut Rektor, sebagai apresiasi atas dedikasi yang diberikan para dosen dan tenaga kependidikan.
“Karena jumlah penerima penghargaan banyak, saya sempat ditanya Direktur SDM, dengan tanda tangan asli atau cap? Maka saya jawab tanda tangan asli saja, kalau perlu semua tulisan yang ada dipenghargaan,â€kata Rektor yang disambut senyum para penerima penghargaan dan tamu undangan.
Bagi Rektor, kesetiaan memiliki makna yang sangat dalam. Para purnakaryawan telah menunjukan kesetiaan itu hingga saat ini. “Kalau yang Purnakaryawan saja masih setia, apalagi mereka yang menerima penghargaan Karyasatya maupun kesetiaan yang masih bekerja di UGM, saya berharap tidak akan berpaling hati,â€tambahnya.
Prof. Dr. Drg. Munakhir mewakili Purnakaryawan menyatakan purna tugas bukan berarti berhenti bekerja. Para purna tugas masih bisa bekerja di lembaga lain, seperti menjadi lurah, bupati atau pengusaha.
“Saya bersyukur bisa selamat sampai pensiun tanpa terkena KPK. Meski sudah purna tugas tetap memberi bimbingan, tetap belajar, melakukan penelitian dan menulis buku,â€katanya.
Haryadi, S.H., MM selaku panitia mengatakan Penghargaan Purnakaryawan diberikan kepada dosen dan tenaga kependidikan yang telah berakhir masa tugasnya, baik karena mencapai usia pensiun maupun karena meninggal dunia di tahun 2012. Sedangkan Penghargaan Satyalancana Karya Satya diberikan Pemerintah kepada Pegawai Negeri yang telah bekerja dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah, dengan menunjukkan pengabdian, kejujuran, kecakapan dan disiplin selama 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun.
“Sementara Penghargaan Kesetiaan 25 tahun diberikan UGM kepada dosen dan tenaga kependidikan, karena mereka telah menunjukkan pengabdiannya dengan baik secara terus menerus selama 25 tahun atau lebih di UGM,â€katanya.
Dalam laporan, Haryadi menyebutkan sebanyak 193 Purnakaryawan terdiri 59 dosen, 50 karena mencapai usia pensiun dan 9 karena meninggal dunia, sedangkan Tenaga Kependidikan 134, sebanyak 122 mencapai usia pensiun dan 12 karena meninggal dunia. Untuk 238 penerima penghargaan Satyalancana Karya Satya, terdiri 35 menerima Penghargaan Satyalancana Karya Satya 30, 137 menerima Penghargaan Satyalancana Karya Satya 20 tahun dan 66 menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya 10 tahun.
“Sebanyak 204 menerima Penghargaan Kesetiaan 25 tahun, terdiri dari 25 dosen dan 133 tenaga kependidikan. Selain piagam, kepada para penerima penghargaan diberikan pula uang insentif,â€imbuhnya. (Humas UGM/ Agung)