Terdapat 3 (tiga) pola penerimaan mahasiswa baru di tahun 2013, yaitu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Ujian Mandiri (UM). SNMPTN diselenggarakan oleh pemerintah dengan kuota 50 persen, SBMPTN diselenggarakan oleh Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (MRPTN) dengan kuota 30 persen dan Ujian Mandiri oleh masing-masing Perguruan Tinggi Negeri dengan kuota maksimal 20 persen.
“Untuk SBMPTN dan Ujian Mandiri tentu tidak perlu kita bahas dulu, kita membahas SNMPTN saja yang sudah pasti penyelenggaraannya,†papar Prof. Dr. Budi Prasetyo Widyobroto, DEA, DESS di Grha Sabha Pramana, Selasa (18/12) saat berlangsung Sosialisasi SNMPTN 2013 dihadapan Kepala Sekolah SMA/ SMK/ MA se-DIY.
Budi menjelaskan penerimaan mahasiswa jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2013 berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. SNMPTN tahun 2013 terbuka untuk semua siswa kelas III SMA/ SMK/ MA dan gratis.
Pola ini yang membedakan seleksi penerimaan mahasiswa baru dari tahun-tahun sebelumnya, dimana terdapat pembatasan pendaftar berdasar akreditasi sekolah dan pendaftar dikenai biaya pendaftaran. “Batasan-batasan ini semakin longgar. Semua siswa berhak mendaftar sejauh mendapat rekomendasi dari sekolah, dengan begitu akses masuk ke perguruan tinggi negeri semakin terbuka,â€ujarnya.
Pada dasarnya, SNMPTN 2013 sistemnya hampir sama dengan SNMPTN jalur Undangan pada 2012. Perbedaan terletak pada pihak sekolah yang akan merekomendasikan anak didiknya harus mengisi data sekolah dan siswa di Pusat Pangkalan Data Siswa dan Sekolah secara online.
“Sekolah bisa merekomendasikan anak didiknya dengan tidak membedakan negeri atau swasta, terakreditasi atau tidak yang penting sekolah memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NSPN) dan bagi peserta SNMPTN harus memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN),” tambahnya.
Untuk pilihan PTN, kata Budi, tiap peserta dapat memilih paling banyak dua opsi PTN yang diminati. Jika memilih satu PTN saja, maka peserta bebas memilih PTN mana saja. Namun jika memilih dua PTN, maka salah satu PTN harus berada di provinsi yang sama dengan sekolah asal atau provinsi terdekat. Sementara untuk program studi, peserta dapat memilih paling banyak dua program studi yang diminati pada masing-masing PTN.
“Bagi yang memiliki prestasi di bidang non akademik, maka bisa melampirkan prestasinya dengan mengirim soft copi rekaman. Misalnya menari atau bermain musik bisa direkam dan dikirimkan sebagai lampiran,â€tuturnya.
Tampak hadir Kepala Bidang Dikmentri, Dra. Mulyati Y. Praptiwi, M.Si, Pembantu Rektor Universitas negeri Yogyakarta, Prof. Dr. Nurfina Aznam, Apt dan Direktur Administrasi Akademik UGM Dr. Agr. Ir. Sri Peni Wastutiningsih.(Humas UGM/ Agung)