Arsiparis UGM kembali menunjukkan prestasi di tingkat nasional. Kali ini, Musliichah, A.Md. S.I.P., terpilih menjadi arsiparis terbaik nasional dalam kompetisi Arsiparis Berprestasi Tingkat Nasional 2012 yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 6-8 Juli lalu di Bogor.
Dalam kompetisi tersebut, Musliichah berhasil menjadi jawara usai menyisihkan 30 arsiparis lain yang berasal dari berbagai perguruan tinggi dan instansi di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Beberapa di antaranya berasal dari Universitas Sebelas Maret, Universitas Tanjungpura, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Srwijaya, Institut Pertanian Bogor, Universitas Padjadjaran, Universitas Samratulangi, Universitas Udayana, Universitas Negeri Kupang, Universitas Negeri Bali, Universitas Pattimura, Ditjen Pendidikan Dasar, serta sejumlah biro di lingkup Setjen Kemendikbud.
Perjuangan meraih sukses tidak dilalui dengan mudah oleh wanita kelahiran Rembang, 20 Maret 1979 ini. Ia harus bersaing dengan peserta lain dalam serangkaian ujian yang meliputi seleksi administrasi, tes tertulis, wawancara tentang pengetahuan kearsipan, simulasi dan presentasi dalam pengelolaan arsip, serta laporan pekerjaan kearsipan. “Saat praktik pengelolaan arsip, setiap peserta diberikan waktu satu jam untuk mengelola sekitar 100-an dokumen. Banyak jebakan sebenarnya karena ternyata tidak sedikit dokumen yang sebenarnya tidak masuk kategori arsip ada dalam tumpukan dokumen tersebut sehingga harus cermat betul memilihnya,†tutur Musliichah, Selasa (18/12), di tempat kerjanya.
Sementara dalam laporan tugasnya, Musliichah banyak memaparkan aktivitas dan deskripsi pekerjaan yang dilakoni sebagai petugas layanan arsip. Selain menjalankan tugas pokok memandu layanan dan membantu penelusuran dokumen arsip, ia juga melakoni kegiatan penelitian, salah satunya penelitian tentang reposisi pengelolaan arsip UGM, juga kegiatan pengabdian dengan memberikan diklat dan mengajar tentang kearsipan.
Musliichah tidak pernah membayangkan akan terpilih sebagai yang terbaik. Pasalnya, saat itu ia merupakan peserta dengan masa kerja terpendek dibandingkan peserta lainnya. “Saya mulai bekerja di Arsip UGM sejak 2005 silam. Namun, baru diangkat jadi arsiparis pada Agustus 2011 lalu sehingga termasuk arsiparis baru. Sementara peserta lainnya sudah senior-senior,†ujar Musliichah yang belum lama ini juga meraih juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah Kearsipan ANRI 2012 atas kaya tulis berjudul “Arsiparis sebagai Kader Siaga Informasi”.
Musliichah mengaku gembira dengan prestasi yang diraih. Hal itu memompa semangatnya untuk bekerja dengan lebih baik dalam mengelola arsip universitas. Ia pun berharap ke depan arsip dapat lebih berdaya dan keberadaan arsip lebih dihargai karena segala hal tidak dapat dilepaskan darinya. (Humas UGM/Ika)