YOGYAKARTA – Pemupukan merupakan satu cara untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman. Tanaman akan memberikan hasil yang baik apabila unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tersedia dalam jumlah yang cukup. Unsur hara tersebut dapat diperoleh dari dalam tanah atau dengan jalan pemupukan baik menggunakan pupuk organik dan anorganik. Namun dianjurkan menggunakan pupuk organik. Pasalnya, pemberian bahan organik akan meningkatkan porositas tanah sehingga keseimbangan udara dan kelembaban tanah menjadi lebih baik.
Hal itu didasarkan dari hasil penelitian pemberian kompos jerami pada tanaman kedelai. Pemberian kompos jerami padi ternyata mampu meningkatkan jumlah bintil akar. “Tanaman kedelai yang diberi kompos jerami padi mempunyai bintil lebih banyak dibandingkan tanaman kedelai yangh tidak mendapatkan kompos jerami padi,” kata dosen ilmu pertanian Universitas PGRI Yogyakarta (UPY), Okti Purwaningsih, SP.,M.P., dalam ujian terbuka promosi doktor di Fakultas Pertanian UGM. Bertindak selaku promotor Prof. Dr. Ir. Didik Indradewa, Dip. Agr. St., Ko-promotor Prof. Dr. Siti Kabirun, dan Dr. Ir. Sjafar Shiddieq, M.Sc.
Kedelai menjadi salah satu tanaman yang membutuhkan unsur hara N untuk pertumbuhannya terutama pada perioden pembentukan polong dan pengisian biji. Pemberian kompos jerami padi pada tanaman kedelai diharapkan dapat memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman kedelai dan meningkatkan kesuburuan tanah serta pembentukan bintil akar sehingga meningkatkan efektivitas inokulasi Rhizobium. “Bahan organik dapat memperbaiki sifat fisik tanah, meningkatkan aerasi tanah sehingga pasokan oksigen bagi akar tanaman menjadi lebih baik akibatnya Rhizobium juga dapat berkembang dengan baik,” katanya.
Dari beberapa percobaan dilakukan Okti Purwaningsih, pemberian kompos jerami pada kultivar kedelai memberikan respon positif dan negatif terhadap inokulasi Rhizobium japonicum sehingga dapat meningkatkan pembentukan bintil akar dan produksi tanaman. Namun demikain pemberian kompos jerami tidak dapat merubah respon kultivar kedelai terhadap inokulasi Rhozobium japonicum.
Pemberian kompos jerami pada kultivar yang mempunyai respon negatif tidak dapat meningkatkan aktivitas nitrogen tetapi pada kultivar yang mempunyai repon positif, aktivitas enzim nitrogenase meningkat akibat pemberian kompos jerami padi. Kultivar yang memberikan respon positif terhadap inokulasi Rhozobium japonicum mempunyai bintil akar dan bobot Nitrogen lebih banyak dibandingkan kultivar yang memberikan respon negatif. Tidak terdapat karakter-karakter morfologis dan agronomis yang spesifik antara kultivar kedelai yang memberikan respon positif maupun negatif terhadp inokulasi Rhizobium japonicum. (Humas UGM/Gusti Grehenson)