Dalam upaya mengetahui optimalisasi pemanfaatan suatu lahan untuk suatu tujuan tertentu dibutuhkan kajian komprehensif antara penutup lahan, penggunaan lahan dan karakteristik fisik lahan. Informasi yang dihasilkan dari analisis optimalisasi penggunaan lahan ini menjadi dasar untuk merencanakan pemanfaatan lahan berbasis jagung di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo yang sesuai dengan kondisi ekosistem pertanian yang berkelanjutan dan dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
Demikian dikatakan Fitria S. Bagu, dosen Jurusan Biologi, Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo saat menjalani ujian terbuka Program Doktor Fakultas Geografi UGM, Sabtu (29/1). Didampingi promotor Prof. Dr. Suratman, M.Sc dan ko-promotor Dr. Suwarno Hadisusanto, M.S, promovenda mempertahankan desertasi “Model Spasial Ekologis Untuk Optimalisasi Penggunaan Lahan Tanaman Jagung di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontaloâ€.
Menurut Fitria, penggunaan lahan pertanian untuk tanaman jagung di Kabupatem Pohuwato belum dioptimalisasikan dengan baik. Beberapa lahan termasuk kelas kemampuan lahan I sampai IV yang mestinya cocok untuk lahan semusim belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk budidaya jagung, sebaliknya lahan dengan kemampuan kelas V yang semestinya tidak dapat diperuntukkan guna tanaman semusim justru menjadi sasaran budidaya tanaman jagung oleh para petani.
Luasan lahan yang dimanfaatkan untuk budidaya tanaman jagung sejak tahun 2003 hingga tahun 2010 sebesar 57.228 ha. Kondisi ini tentu masih belum optimal dibandingkan dengan potensi lahan yang tersedia seluas 63.723,144 ha.
Fitria menilai pemanfaatan lahan untuk tanaman jagung belum memperhatikan aspek optimalisasi lahan. Secara riil di lapangan memperlihatkan sejak program agropolitan bergulir di Provinsi Gorontalo dan dipilihnya Kabupaten Pohuwatu menjadi sentra jagung, maka tanaman jagung dibudidayakan dimana-mana, baik pekarangan, sawah tadah hujan maupun tegalan tanpa memperhatian aspek kemampuan dan kesesuaian lahannya.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, ia berkesimpulan karakteristik satuan lahan di Kabupaten Pohuwato bervariasi. Satuan lahan yang terdapat di lokasi penelitian sebanyak 89 satuan lahan dan satuan lahan yang dapat dioptimalisasikan untuk tanaman jagung hanya terdapat pada 55 satuan lahan dan tersebar di Kecamatan Randangan, Kecamatan Patilangio dan Kecamatan Wanggarasi.
Sedangkan optimalisasi lahan untuk tanaman jagung adalah upaya penggunaan satuan lahan yang sedang/ tidak dimanfaatkan dengan cara memadukan lahan yang memiliki kemampuan, kesesuaian, daya dukung, tekanan penduduk dan produksi yang sesuai dengan tujuan mewujudkan pengelolaan lahan lestari. “Model spasial ekologis yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa peta untuk optimalisasi lahan tanaman jagung katagori sedang dan peta optimalisasi lahan tanaman jagung kategori rendah,†paparnya yang dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude dan menjadi doktor ke-840 yang diluluskan UGM. (Humas UGM/ Agung)