YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada memfasilitasi 24 pemuda asal Amerika Serikat yang ingin belajar tentang budaya dan kehidupan beragama penduduk muslim Indonesia. Mereka akan di tempatkan selama 5 minggu di enam lembaga NGO (non-government organization) dan empat sekolah yang berlokasi di Yogyakarta. Diharapkan program magang ini mampu memberikan pemahaman yang utuh bagi pemuda amerika untuk mengetahui kehidupan muslim secara utuh. “Tujuannya memberikan pemahaman mereka mengenai budaya kehidupan muslim secara utuh,†kata Dekan Fisipol UGM, Dr. Erwan Agus Purwanto, M.Si., usai penandatanganan kerjama program kerja magang warga negara Amerika Serikat di Indonesia, Rabu (9/1), di Ruang sidang jurusan ilmu Hubungan Internasional Fisipol UGM. Kerjasama tersebut melibatkan Institute of International Studies (IIS) Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UGM dengan America’s Unofficial Ambassador (AUA).
Program magang rencananya akan dilaksanakan selama 5 minggu, Mei hingga Juli 2013. IIS UGM memfasilitasi 24 orang sukarelawan yang akan melakukan kerja magang di empat sekolah, yakni SMAN 1 Yogyakarta, SMAN 3 Yogyakarta, Pesantren Krapyak, dan Madrasah Mualimim Yogyakarta. Sementara 6 lembaga NGO diantaranya Rifka Annisa, Dian Interfide dan Institute of Research and Empowerment (IRE).
Koordinator program magang, Randy Wirasta Nandyatama mengatakan selama 5 minggu mengikuti program magang, warga amerika tersebut mendapat pengetahuan lebih mendalam mengenai kehidupan musim, keragaman budaya serta dapat menularkan pengetahuan tersebut kepada warga amerika lainnya.
Senada, President AUA, Bill Kruvant, mengharapkan proram semacam ini makin menambah pengetahuan warga Amerika untuk lebih jauh mengenal muslim yang ada di seluruh dunia. “Anak muda harus tahu budaya di luar mereka,†katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)