Salah satu cara yang ditempuh perusahaan dalam mengkomunikasikan pada masyarakat tentang aktivitas tanggungjawab sosial perusahaan (TSP) atau corporate social responsibility (CSR) adalah pengungkapan TSP pada laporan tahunannya. Dengan begitu masyarakat diharapkan dapat mengetahui dan menilai TSP.
Di beberapa negara maju, pengungkapan TSP menjadi isu sensitif, karena dapat mempengaruhi legitimasi perusahaan, tindakan politik yang tidak menguntungkan perusahaan dan harga saham perusahaan. Terkait hal tersebut, ketidakjujuran dapat saja terjadi dalam pengungkapan TSP. “Keragamanan pengungkapan TSP inipun telah memunculkan berbagai pertanyaan, misalnya apakah pengungkapan TSP merupakan aktivitas reaktif atau proaktif dari perusahaan?â€, ucap Drs. Nurofik, M.Si., Ak, di Auditorium BRI, Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Senin (14/1) saat menempuh ujian terbuka Program Doktor Ilmu Akuntansi.
Dikatakan Nurofik, dari sudut pandang reaktif pengungkapan TSP diekspetasi terjadi ketika perusahaan mendapat ancaman legitimasi. Sebaliknya, dari sudut pandang proaktif pengungkapan TSP diekspektasi terjadi ketika manajer berupaya meminimumkan laba dilaporkan untuk mengurangi tindakan politik yang tidak menguntungkan perusahaan.
Melakukan penelitian determinan pengungkapan TSP dari aspek psikologi atau perilaku manajer,dosen Program Studi Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, Yayasan Keluarga Pahlawan Nasional (STIE YKPN), Yogyakarta mengatakan pengungkapan TSP di Indonesia dipengaruhi oleh niat manajer. Niat manajer ini dipengaruhi tiga faktor, yaitu sikap manajer terhadap pengungkapan TSP, norma subyektif manajer atas pengungkapan TSP, dan kontrol perilaku persepsian manajer atas pengungkapan TSP.
“Kontrol perilaku persepsian atas pengungkapan TSP tidak berpengaruh terhadap pengungkapan TSP. Kontrol perilaku persepsian atas pengungkapan TSP hanya dapat mempengaruhi pengungkapan TSP setelah melalui niat untuk pengungkapan TSP,†paparnya saat mempertahankan desertasi “Pengungkapan Tanggung Jawab Perusahaan Analisis Faktor-Faktor Keperilakuan Yang Memengaruhinya dan Hubungannya Dengan Kinerja Keuanganâ€.
Pada sektor industri Aneka Industri, Industri Barang Konsumsi, Industri dasar dan Kimia, Pertambangan dan Pertanian, kata Nurofik, pengungkapan tidak berhubungan dengan kinerja keuangan perusahaan dalam jangka panjang waktu satu tahun setelah pengungkapan TSP. Artinya pengungkapan TSP pada kelima sektor industri tersebut tidak mengandung nilai bagi pasar dan bagi perusahaan dalam waktu satu tahun setelah pengungkapan TSP.
“Penelitian ini telah membuktikan praktik penyediaan informasi oleh perusahaan kepada publik tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor observable yang berkaitan dengan karakteristik perusahaan, tetapi juga faktor unobservable yang melekat pada diri manajer,’ tuturnya. (Humas UGM/ Agung)