YOGYAKARTA – Manajer perusahaan umumnya menggunakan Levers of control (LOC) dalam menghadapi ketidakpastian strategik perusahaan. LOC merupakan semacam prosedur dan rutinitas formal berbasis informasi yang digunakan untuk mempertahankan dan mengubah pola aktivitas organisasi. Di banyak perusahaan, penggunaan LOC berpengaruh positif terhadap inovasi perusahaan. Semakin intensif penggunaan LOC maka semakin tinggi tingkat inovasi. Hal itu dikemukakan dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Dwi Ratmono dalam mempertahankan disertasi di ujian terbuka promosi doktor program akuntansi di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Senin sore (14/1).
Dwi Ratmono mengatkan sumber ketidakpastian strategik yang dihadapi perusahaan meliputi perubahan dalam preferensi konsumen, tindakan kompetitor, teknologi baru, regulasi pemerintah dan ancaman serta peluang potensial lainnya. Ketidakpastian strategik perusahaan berpengaruh positif terhadap penggunaan LOC. “Semakin tinggi ketidakpastian strategik yang dihadapi maka semakin intensif pula penggunaan Sistem Pengendalian Manajemen untuk mengurangi kesenjangan informasi,†katanya.
Menghadapi ketidakpastian strategik dan mengelola ketegangan dinamis secara efektif maka manajer harus dapat menyeimbangkan empat sistem pengendalian yakni sistem keyakinan, sistem batasan, sistem pengendalian diagnostik dan sistem pengendalian interaktif.
Peneliitian yang dilakukan Dwi Ratmono pada 49 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menunjukkan organisasi yang menggunakan sistem keyakinan, sistem batasan, sistem pengendalian diagnostik dan sistem pengendalian interaktif secara intensif mempunyai tingkat inovasi dan kinerja yang tinggi. “Semakin tinggi tingkat inovasi maka semakin tinggi pula kinerja organisasi tersebut,†pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)