Perlawanan terhadap korupsi di negeri ini terus dilakukan. Perlawanan tidak akan pernah habis, mulai dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), sampai dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
M.Reza S.Zaki, mahasiswa Fakultas Hukum UGM mengatakan Indonesia masih duduk sebagai negara terkorup di Asia Pasifik. Menyitir PERC salah satu pemeringkat dari Hong Kong, kondisi ini menjadikan ruh pesimisme melanda di hampir semua daerah di negeri ini.
“Pemberitaan mengenai hakim yang main mata dengan terdakwa korupsi, serta kepala daerah yang banyak tersandung kasus korupsi menambah sakit masyarakat. Kita pun bertanya-tanya akankah peristiwa itu terus menghimpit dan berulang-ulang hingga organ negeri ini tak lagi berdaya menanggulanginya ?,“ ucap Reza di Fakultas Hukum UGM, Rabu (16/1).
Ia bersama teman-teman geram melihat makin maraknya kasus korupsi di negeri ini. Iapun bersama teman-temannya lantas menulis buku “Negeri Melawan Korupsiâ€. Didukung Komunitas Mahasiswa dan Siswa Anti Korupsi (Mahasaksi) Indonesia, buku inipun telah dilaunching di UC dengan diramaikan stand up commedy UGM beberapa waktu lalu.
“Menginisiasi, inilah satu cara kerja baru untuk kembali membangun percaya diri negeri ini dalam melawan korupsiâ€, katanya.
Dengan buku yang berjudul “Negeri Melawan Korupsi†yang ditulis bersama teman-teman, M.Reza S.Zaki berharap mampu menjadi gairah bagi banyak pihak dalam melawan korupsi di negeri ini. Buku ini menyajikan epilog yang ditulis dua tokoh nasional, Fadjroel Rachman (Ketua Pedoman Indonesia) dan Febri diansyah (Peneliti ICW).
“Seribu rupiah dari setiap penjualan buku ini kita sumbangkan untuk pengembangan Desa Anti Korupsi. Buku bisa didapatkan di Perpustakaan Pusat UGM dan toko-toko bukuâ€, imbuhnya. (Humas UGM/ Agung)