Sebanyak 30 relawan UGM peduli banjir yang tergabung dalam Disaster Response Unit (DERU) telah tiba di Jakarta pada hari Sabtu (19/1) lalu. Tanpa kenal lelah, setibanya di Jakarta tim relawan UGM langsung menuju salah satu posko yang berada di Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara. Setibanya di posko relawan langsung bekerja sesuai tugas. Tim logistik berkoordinasi dalam mendata dan distribusi bantuan seperti mie instan, selimut, air mineral, makanan bayi, susu, dll. Relawan lainnya membantu dalam menanak nasi, membungkus dan membagikannya. Sementara tim kesehatan mulai menyiapkan alat-alat kesehatan dan obat-obatan. Sementara tim lainnya mulai melakukan pemantauan lapangan daerah mana saja menjadi prioritas untuk dibantu.
Kecamatan Pademangan menjadi salah satu lokasi yang dibantu dari tim relawan UGM selain Kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Camat Pademangan Efiskal didampingi Sekretaris Camat Fredy Setiawan menuturkan dari tiga kelurahan yang ada, yaitu Pademangan Barat, Pademangan Timur, dan Ancol, wilayah Ancol relatif masih perlu penanganan serius karena air yang menggenang cukup tinggi.
“Selain air yang masih tinggi jumlah pengungsinya mencapai 10 ribu orang di Ancol,â€kata Efiskal.
Ia menuturkan jumlah pengungsi di tiga kelurahan tadi mencapai lebih dari seribu orang. Kondisi banjir tahun ini, kata Efiskal, relatif lebih parah jika dibandingkan banjir tahun 2007. Selain banjir dan masalah kesehatan, kendala lain yang juga dihadapi yaitu tidak tersedianya air bersih.
“Ya karena listrik mati maka air dari PDAM juga mati,â€imbuhnya.
Dari bencana kali ini Efiskal berharap masyarakat Pademangan nantinya akan semakin peduli untuk menjaga kebersihan lingkungan. Disamping itu solidaritas serta rasa kebersamaan masyarakat setempat diharapkan akan tumbuh. “Kami ucapkan terimakasih kepada relawan UGM, KAGAMA dan PT. Ancol yang telah ikut membantu masyarakat,â€urai Efiskal.
Warga Antusias Ikuti Pengobatan Gratis
Salah satu kebutuhan mendesak masyarakat di Kecamatan Pademangan adalah pemeriksaan kesehatan dan obat-obatan. Hal ini terlihat dari banyaknya warga yang datang dan berobat ketika relawan kesehatan UGM masuk di Rt 3 Jalan Budi Mulia, Pademangan Barat. Dari 50 warga yang didata ikut pemeriksaan kesehatan akhirnya bertambah hingga lebih dari 80 orang. Akibatnya jumlah obat-obatan yang dibawa kurang dan waktu pemeriksaan berlangsung hingga tengah malam.
“Tidak masalah karena warga bisa datang berobat lagi ke posko di kecamatan,â€papar dr. Eri, salah satu dokter yang bertugas.
Meskipun saat itu sudah dikerahkan tiga dokter dan delapan perawat maupun mahasiswa keperawatan nampaknya belum bisa mencukupi kebutuhan kesehatan warga yang ingin berobat. Akhirnya diputuskan pengobatan gratis dilanjutkan pada Minggu pagi.
Dari pantauan di lapangan, terutama di Rt 3 Jalan Budi Mulia, Pademangan Barat warga yang melakukan pemeriksaan kesehatan antara lain terserang demam, diare, pusing-pusing dan gatal-gatal. Hal ini disebabkan air yang masih menggenang dan air PDAM yang masih mati.
“Lampu barusan hidup Sabtu sore mas. Kalau warga sih memang ada yang megungsi tapi ada pula yang bertahan di loteng rumah,â€kata salah satu warga setempat, Radi.
UGM-KAGAMA-Ancol Salurkan Bantuan
Hari Minggu (20/1) selain melanjutkan pemeriksaan gratis, relawan UGM bersama KAGAMA DKI Jakarta dan PT. Pembangunan Jaya Ancol melanjutkan kegiatan dengan pemberian bantuan kemanusiaan di beberapa RW yang ada. Pemberian bantuan secara simbolis dilaksanakan di SD 03 dan 04 RW 4 oleh tim DERU UGM yang diwakili Dr. drh. R. Wisnu Nurcahyo dan Ketua KAGAMA DKI, Budi Karya Sumadi. Budi Karya Sumadi saat ini juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT. Pembangunan Jaya Ancol.
Perjalanan menuju lokasi ini cukup jauh dari posko Kecamatan Pademangan sehingga harus menggunakan mobil, truk dan bus. Tiba di lokasi rombongan relawan UGM juga masih harus berjalan kaki dalam genangan banjir setinggi lutut orang dewasa. Akibat banjir ini warga mengungsi di beberapa lokasi di gedung bertingkat seperti sekolah atau tinggal di atas rumah mereka. Sementara air nampak masuk hingga ke dalam rumah.
Dalam pemberian bantuan secara simbolis ini, Dr. drh. R. Wisnu Nurcahyo dari DERU UGM mengatakan kegiatan kemanusiaan ini merupakan bentuk kepedulian UGM sebagai kampus kerakyatan dan perjuangan.
“Untuk itu selain logistik dan kesehatan kita juga membawa pasukan relawan DERU UGM yang siap bersama-sama membantu masyarakat,â€kata Wisnu.
Sementara itu Budi Karya berharap agar musibah banjir di Jakarta bisa segera berakhir. Ia mengakui banjir menyebabkan banyak persoalan sosial warga di sekitar Ancol seperti logistik dan kesehatan.
“Semuanya sedang kena musibah tapi kita lihat di wilayah ini perlu mendapat prioritas. Mudah-mudahan banjir segera selesai,â€harap Budi.
Kegiatan kemanusiaan yang dilakukan relawan UGM saat ini masih terus berlangsung hingga 27 Januari mendatang. Ironisnya, selain menghadapi persoalan logistik dan kesehatan warga juga dihantui informasi bencana banjir yang belum efektif, simpang siur dan masih kurang lengkap. Banyaknya sms gelap yang masuk membuat warga khawatir, misalnya isu Jakarta akan tenggelam karena di Bogor hujan deras, serta terjadinya pasang air laut, sehingga akan terjadi tsunami. Dengan kondisi tersebut para ahli UGM seperti dari PSBA, Geografi dan Teknik diharapkan dapat memberikan masukan kepada Pemda DKI terkait informasi banjir ini.
Sementara itu untuk penyaluran bantuan bisa melalui rekening UGM Peduli Bencana, atas nama Rektor UGM di Bank Mandiri dengan no rekening 137.0000.767.778 . Sementara untuk bantuan berupa barang dapat disampaikan melalui Posko Peduli Bencana DERU UGM Bulaksumur Blok D7, Yogyakarta 55281 dan Posko Peduli Jakarta UGM Kantor Kecamatan Pademangan Jl. Budi Mulia 1, Pademangan Jakarta Utara (Humas UGM/Satria AN)