YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada mewisuda 901 lulusan program pascasarjana, Selasa (29/1). Terdiri 821 lulusan master, 56 spesialis dan 24 doktor. Lama studi rata-rata 2 tahun 7 bulan untuk jenjang S2, 4 tahun 5 bulan untuk jenjang spesialis dan 4 tahun 4 bulan untuk jenjang S-3.
Waktu studi tersingkat untuk jenjang S-2 diraih Manna dari prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran yang menyelesaikan program master dalam tempo 1 tahun 3 bulan. Lama studi tersingkat untuk jenjang spesialis diraih Owin Bambang Wijanarko dari prodi Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi dengan lama studi 2 tahun 3 bulan. Sedangkan untuk jenjang S3 diraih Roswita Lumban Tobing dari prodi Ilmu Humaniora Fakultas Ilmu Budaya dengan lama studi 2 tahun 10 bulan.
Lulusan S-2 termuda periode ini diraih Diki Bima Prasetio dari prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, yang berhasil meraih gelar master pada usia 22 tahun 4 bulan 1 hari.
Indeks Prestasi kumulatif (IPK) rata-rata untuk jenjang S-2 periode ini adalah 3,53; IPK 3,51 untuk jenjang spesiallis dan 3,72 untuk jenjang S-3. Jumlah wisudawan S-2 reguler yang berpredikat cumlaude sebanyak 139 orang atau 16,93% dari 821 orang lulusan S-2, sedangkan wisudawan S-3 yang berpredikat cumlaude sebanyak 9 orang atau 37,50 % dari 24 orang lulusan S-3.
IPK tertinggi untuk jenjang spesialis diraih Sri Oetami Rahajoe Soedarjati dari Prodi Prostodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi dengan IPK 3,87. Sedangkan IPK tertinggi untuk jenjang S-3 diraih Sri Hartati Yuliani dari prodi Ilmu Farmasi, Fakulta Farmasi, dengan IPK 3,84. Adapun IPK tertinggi untuk jenjang S-2 adalah 4,00 diraih oleh tujuh orang, yakni Yuliana Heri Suselo dari Fakultas Kedokteran, Doni Andra dari Fakulta MIPA, Arif Ismanto dari Fakultas Peternakan, Danny Karter Febrianto dari Fakultas Teknik, Wahyu Tamtomo Adi dari Fakultas Teknik, Kukuh Yudha Karnanta dari Sekolah Pascasarjana dan Heru Pramono dari Sekolah Pascasarjana.
Rektor UGM Prof. Dr. Pratikno, M.Soc., Sc., dalam pidato sambutannya berpesan agar segenap alumni menjunjung tinggi moral dan tata susila, mengembangkan dan mendarmabaktikan ilmu pengetahauan untuk kepentingan bangsa dan negara. “Senantiasa bekerja dengan jujur penuh pengabdian dan tanggungjawab,†katanya.
Dia juga mengingatkan agar lulusan segera bergabung dengan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada atau KAGAMA sebagai mitra bagi UGM untuk meningkatkan kontribusi kepada masyarakat, bangsa dan negara. Dia mencontohkan baru-baru ini UGM bersama KAGAMA membantu penanganan korban banjir Jakarta dengan mendirikan posko di beberapa lokasi di sekitar kali ciliwung.
Menurut Pratikno, bencana banjir yang dihadapi ibukota Jakarta disebabkan oleh faktor cuaca ekstrem diluar kendali manusia. Kendati demikian, Pratikno mengkritisi rendahnya kecerdasan kolektif antara masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi dan menangani banjir ibukota. “Solusi kolektif lebih dibutuhkan dibandingkan solusi individual,†tandasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)