YOGYAKARTA – Sekolah Vokasi (SV) UGM meningkatkan kemampuan bahasa inggris mahasiswanya dengan menyelenggarakan Test of English for International Communication atau TOEIC. Salah satu bentuk tes Bahasa Inggris berstandar internasional yang digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi sehari-hari. Untuk menerapkan TOEIC, Sekolah Vokasi UGM menjalin kerjasama dengan International Test Center (ITC). Penandatanganan nota kesepakatan atau MOU telah dilakukan oleh Hotma Prawoto selaku Direktur Sekolah Vokasi dengan Jenny Lee Direktur Program Chief Operating Officer International Test Center.
Hotma Prawoto mengungkapkan kerjasama ini diharapkan meningkatkan kemampuan penguasaan bahasa Inggris mahasiswa, sehingga lulusan Sekolah Vokasi siap bekerja di era pasar global. Adanya TOEIC, kemampuan Bahasa Inggris mahasiswa akan bisa terukur dengan tepat, sehingga mahasiswa mengetahui tingkat kemampuan berbahasa Inggrisnya. “Mahasiswa akan bisa lebih mempersiapkan diri untuk berinteraksi dalam dunia kerjanya kelak dan memungkinkan mahasiswa dan lulusan untuk mampu secara aktif dan pasif berkomunikasi dalam bahasa inggris,” kata Direktur Sekolah Vokasi (SV) UGM, Ir. Hotma Prawoto, M.T., Rabu (6/2) dalam rilis yang dikirim ke wartawan.
Alasan penerapan TOIEC menurut Hotma karena bahasa Inggris mutlak diperlukan sebagai sarana komunikasi karena dunia kerja memerlukan lulusan D3 yang tidak hanya menguasai kompetensi bidang ilmu tertentu namun juga kemampuan menggunakan bahasa asing yang lebih baik. Tidak hanya itu, Hotma menambahkan, saat ini banyak universitas yang mensyaratkan TOEIC untuk mahasiswa yang hendak melanjutkan studi di luar negeri. “TOEIC berperan ganda, yaitu di samping untuk komunikasi di lingkungan kerja global sekaligus di lingkungan akademisi,” ujarnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)