YOGYAKARTA – Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora), Roy Suryo, bersama Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc., Sc., meluncurkan gerakan daulat bersepeda di Pagelaran Kraton Yogyakarta, Sabtu (16/2). Ditandai dengan penandatangan prasasti komitmen bersama mewujudkan ‘Jogja Republik Sepeda’.
Menpora menegaskan gerakan bersepeda ini makin meningkatkan semangat dari segenap elemen komunitas sepeda mengenai kesadaran bersepeda. Gerakan ini diharapakan menjadi momentum untuk mendorong sinergi kerjasama antara komunitas-komunitas sepeda di Yogyakarta. Menurutnya gerakan ini mendukung dari apa telah diinisiasi Universitas Gadjah Mada menjadikan area kampus sebagai lingkungan sepeda dan gagasan sego segawe (sepeda kanggo sekolah lan nyambut gawe) di kota yogyakarta.
“Saya kira ini cukup bagus, apalagi UGM sudah membuka rute sepeda dan mendirikan kantong parkir khusus sepeda. Bisa dimaknai ini gerakan cinta lingkungan, cinta kampus dan cinta olahraga,†kata Roy Suryo kepada wartawan.
Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap gerakan daulat bersepeda dapat menggugah kesadaran masyarakat Yogyakarta untuk peduli pada gaya hidup sehat dan mendukung upaya pengurangan polusi lingkungan. “Tapi Kota Yogyakarta juga punya problem kepadatan lalu lintas. Kalo tidak pakai masker, justru kesehatan kita yang menurun. Kondisi di kampus berbeda dengan di jalan raya. Lebih baik pakai masker saat bersepeda,†kata Sultan singkat.
Sementara Rektor UGM mengapresiasi dukungan kemenpora dan Gubernur DIY untuk menandatangani komitmen mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Republik Bersepeda. Menurutnya gerakan ini bisa menginspirasi bagi daerah lain untuk melakukan hal yang sama. “Selain sehat, bersepeda mendukung upaya gerakan ramah lingkungan,†katanya.
Gerakan daulat bersepeda dihadiri oleh komunitas sepeda di Yogyakarta. Kegiatan dimulai dengan mengendarai sepeda dari halaman Fisipol UGM menunju Kraton Yogyakarta. Bahkan Rektor UGM dan Menpora juga ikut mengayuh sepeda bersama dengan rombongan menuju Kraton Yogyakarta.
Seperti diketahui, di Yogyakarta, sepeda telah dipandang menjadi salah satu ikon yang memiliki sejarah panjang. Di masa lalu, Yogyakarta dikenal luas sebagai kota sepeda. Upaya menumbuhkan kembali kesadaran manfaat bersepeda juga terus dilakukan dengan berbagai kampanye, pendirian komunitas bersepeda dan dukungan infrastruktur perkotaan yang lebih ramah terhadap pengendara bersepeda. Tidak heran, mencintai gaya hidup sehat dalam berkendara sudah menjadi kebutuhan sebagian warga masyarakat Yogyakarta di tengah kepadatan lalu lintas yang selalu bertambah dari tahun ke tahun. (Humas UGM/Gusti Grehenson)