Dharma Wanita Persatuan Kementerian Luar Negeri (DWP KEMENLU) dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM UGM) meresmikan penggunaan Rumah Baca Caraka Widya di Hunian Tetap Karangkendal, Cangkringan Sleman. Rumah baca untuk masyarakat korban erupsi Merapi diresmikan Ibu Sranya Natalegawa sebagai penaehat DWP KEMENLU) dan Prof. Dr. Suratman, M.Sc, Wakil Rektor Bidang Penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat sekaligus ketua LPPM UGM, Jum’at (22/2) ditandai dengan penandatanganan prasasti.
Bagi Sranya Natalegawa, pendirian rumah baca Caraka widya tidak lepas dari upaya dan kepedulian ibu-ibu anggota Dharma Wanita Persatuan Kementerian Luar Negeri, baik yang sedang berada di dalam negeri maupun yang sedang berada di perwakilan Indonesia di luar negeri. Berkat upaya dan kepedulian tersebut, serta kerjasama yang terjalin apik dengan LPPM UGM maka tindak lanjut dan pembangunan Rumah Baca dapat berjalan dengan baik.
“Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada bapak ibu, Kepala LPPM UGM, BPPD Sleman yang telah memberikan dukungan dengan ikhlas sehingga gedung ini bisa berdiri seperti sekarang,†tuturnya.
Dengan berdirinya rumah baca ini, warga di hunian tetap Karang Kendal dan wilayah sekitarnya diharapkan dapat memanfaatkan keberadaan rumah baca ini, baik untuk membaca maupun untuk mengakses informasi. Terutama bagi anak-anak yang haus akan ilmu pengetahuan dan informasi. “Harapan kami, semoga tempat ini dapat membawa manfaat tidak hanya untuk anak-anak, tapi juga sebanyak-banyaknya warga,†imbuhnya.
Bagi pemerintah Kabupaten Sleman, keberadaan Rumah Baca Caraka Widya diharapkan menjadi sumber inspirasi bagi peningkatan wawasan dan keilmuan masyarakat Karangkendal bahkan masyarakat Cangkringan. Terlebih wilayah Huntap Karangkendal memiliki jarak cukup jauh dari Perpustakaan Daerah maupun Toko Buku.
“Sehingga rumah baca ini menjadi alternatif masyarakat dalam mengakses buku bacaan,†ungkap drg. Intriati Yudatiningsih, M.Kes, Kepala Bapeda Sleman saat menyampaikan sambutan Bupati.
Mewakili Bupati Sleman, Intriati Yudatiningsih mengatakan keberadaan Rumah Baca tentu dapat meningkatkan literasi masyarakat. Pemerintah Kabupaten sendiri terus berupaya meningkatkan literasi masyarakat dengan melakukan optimalisasi pelayanan perpustakaan daerah dan penyebaran atau peningkatan akses terhadap buku perpustakaan ke ke masyarakat. “Untuk pemerataan, kami telah melakukan layanan perpustakaan keliling dan perpustakaan elektronik keliling, namun karena luasnya wilayah Sleman, belum semua wilayah dapat kami jangkau. Karena itu keberadaan rumah baca ini sangatlah membantu kami,†ungkap Intriati.
Prof. Suratman berharap 81 Kepala Keluarga (KK) korban erupsi Merapi yang berasal dari hunian sementara Plosokerep dan kini tinggal di Hunian Tetap di Dusun Karangkendal, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman dapat memanfaatkan keberadaan Rumah Baca Caraka Widya. Sebab kehadiran Rumah Baca ini bagi masyarakat Huntap diharapkan mampu mencerdaskan anak-anak mereka.
“Dibangunnya Rumah Baca ini merupakan salah satu upaya mewujudkan visi dan misi UGM sebagai universitas kerakyatan. Dengan memanfaatkan tempat ini, saya berharap muncul ekonomi kreatif yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar sini,†ungkapnya.
Tampak hadir ibu Ketua Dharma Wanita Persatuan Kemenlu, Ibi If Wardana dan Ibu Siti Yuliati selaku pengelola yang menyampaikan paparan Program Rumah Baca. (Humas UGM/ Agung)