Sebanyak 35 Dekan dari sejumlah perguruan tinggi di kawasan Asia Tenggara mengikuti program pelatihan manajemen tata kelola perguruan tinggi. Selain dekan dari sejumlah universitas di Indonesia, dalam pelatihan ini juga diikuti empat negara lainnya di Asia tenggara yaitu Malaysia, Thailand, Philiphina, serta Malaysia.
Pelatihan International Deans’ Course South East Asia ini berlangsung selama lima hari, 25 Februari sampai 1 Maret 2013 di UGM dan Hotel Phoenix Yogyakarta. Pelatihan yang diifasilitasi oleh German Academic Exchange Service (DAAD) bekerjasama dengan Konferensi Rektor-rektor Perguruan Tinggi Jerman (HRK), serta Pusat Pengembangan Perguruan Tinggi (CHE) kali ini merupakan yang ketiga kalinya setelah sebelumnya diadakan di Jerman dan di Bandung beberapa tahun lalu.
Dr. Irene Jansen, Direktur DAAD perwakilan Jakarta menyebutkan bahwa melalui pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang manajemen organisasi. Terlebih ditengah berbagai perubahan perguruan tinggi saat ini sehingga perguruan tinggi dituntut untuk meningkatkan kapasitas manajemen dalam mengelola universitas. “ Kami mensupport institusi pendidikan tinggi regional dalam meningkatkan dan mengimplementasikan sistem penjaminan mutu, manajemen kelembagaan, serta manajemen fakultas ,†jelasnya di Ruang Multimedia Kantor Pusat UGM, Senin (25/2).
Dalam kesempatan tersebut Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc., Sc., mengaku bangga UGM mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah pertemuan International Deans’ Course Southeast Asia. Kegiatan tersebut memberikan kesempatan bagi UGM untuk belajar tentang kelembagaan pendidikan tinggi di Asia Tenggara serta menjadi ajang untuk berdiskusi bersama mengenai sejumlah isu yang terkait dengan manajemen pendidikan tinggi.
Pratikno menyampaikan bahwa sebagai universitas nasional, UGM terus berupaya melakukan update perkembangan dalam hal pendidikan tinggi dan sumber daya manusia. Selain itu juga melakukan berbagai inovasi yang hasilnya disampaikan ke masyarakat luas, bangsa, dan negara dalam upaya mewujudkan masa depan yang lebih baik.
Pratikno mengatakan bahwa UGM membuka kolaborasi kerjasama dengan berbagai pihak dalam mencapai tujuan. Salah satunya dengan menjalin kerjasama dengan DAAD. Kerjasama yang dilakukan diharapkan tidak hanya akan memberikan peluang untuk saling berbagai pengetahuan dan keahlian, tetapi juga akan memicu lebih banyak inovasi yang akan memberikan manfaat bagi semua pihak.
“Saat ini, dengan berbagai perubahan yang muncul dalam dunia pendidikan tinggi, perguruan tinggi perlu memperhatikan dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada dan kebutuhan global. Untuk itulah kita membuka diri untuk melakukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kapasitas manajemen kelembagaan maupun sumber daya manusianya,†tegas Pratikno. (Humas UGM/Ika)