Bertempat di Pacarejo, Semanu, Gunungkidul, Minggu (24/2) mahasiswa UGM Residence melaksanakan kegiatan bakti sosial. Empat kegiatan mewarnai bakti sosial bertema “UGM Residence Care to Communityâ€, yaitu pelayanan kesehatan gratis untuk 200 masyarakat lanjut usia, penjualan 200 paket sembako murah, bazaar baju bekas layak pakai, dan pemberian 200 bibit pohon jati untuk desa setempat.
Menurut Yulika Aulia, kegiatan bakti sosial merupakan bagian dari upaya memberikan media pembelajaran bagi mahasiswa yang selama ini tinggal di asrama agar memiliki kepekaan terhadap realitas di masyarakat. Untuk itu, mereka diharapkan mampu mengaplikasikan keilmuan yang dimiliki dan pengetahuan life skill untuk kegiatan ini.
Selaku ketua panitia, Yulika menjelaskan kegiatan bakti sosial “UGM Residence Care to Community†melibatkan lebih dari 35 mahasiswa asrama UGM, berasal dari empat residence Dharmaputra, Bulaksumur, Cemara Lima, dan Ratnaningsih. Dengan terlibat dalam kepanitiaan ini, mereka diharapkan pula dapat belajar bagaimana menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan secara langsung dengan masyarakat. “Selama ini kan kegiatan pelatihan mahasiswa UGM Residence terpusat di asrama, kali ini kita beinisiatif di luar asrama,†jelas Yulika.
Yulika merasa bahagia sebab masyarakat yang mengikuti kegiatan bakti sosial terlihat senang. Terutama para lansia, mereka sangat terbantukan dengan adanya pengobatan gratis untuk masyarakat. Demikian pula dengan penjualan sembako murah, yang harganya jauh lebih murah dibanding di pasar. “Kita menjual dengan Kupon, satu kupon dapat satu paket sembako seharga Rp25 ribu yang berisi 5kg beras, 1 liter minyak goreng, dan 1 kg gula,†katanya.
Sementara masyarakat yang tidak memiliki kupon sembako tetap dapat menikmati kegiatan bakti sosial, berupa bazaar baju bekas layak pakai. Rata-rata satu pakaian dijual dengan harga Rp 1000 – Rp10000. Hasil penjualan baju ini dialokasikan untuk penambahan 100 bibit pohon.
Dr. Senawi, M.P, Direktur Kemahasiswaan UGM yang hadir di acara bakti sosial merasa bangga dengan kegiatan yang digelar mahasiswa UGM Residence. Mahasiswa sebagai intelektual sudah seharusnya dekat dengan masyarakat, karena mahasiswa mampu mengadvokasi segala kepentingan masyarakat.
Dengan kegiatan-kegiatan semacam ini, mahasiswa UGM kelak diharapkan menjadi pemimpin yang senantiasa dekat dan mengutamakan kepentingan masyarakat. “Filosofi warna karung goni pada jas almamater mahasiswa UGM, menandakan bahwa UGM senantiasa ingin dekat dengan masyarakat,â€ungkapnya.
Hadir pula dalam kegiatan, ini sejumlah pengurus UGM Residence lainnya, para pejabat dan tokoh masyarakat. Beberapa sponsor yang turut membantu kesuksesan kegiatan, ini antara lain Mer-C dalam pelayanan kesehatan, sedangkan BRI, BNI, Mandiri dan Toko Swalayan Pamella berkontribusi untuk penyediaan sembako murah dan bibit Jati. (Humas UGM/ Agung)