Ali Minanto, M.A., pustakawan Jurusan Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM, terpilih sebagai pustakawan berprestasi terbaik I di lingkungan UGM. Sementara secara berurutan terbaik II-V diraih oleh Sarwono, M.A., (pustakawan Perustakaan Pusat UGM), Aprilia Mardiastuti, Am.D., (pustakawan Perpustakaan Pusat UGM), Uminurida Suciati, S.IP., M.Si., (pustakawan Perpustakaan Pusat UGM), dan Andi Purwanto, Am.D., (pustakawan Perpustakaan Fakultas Teknik). Pemberian penghargaan berlangsung Jum’at (1/3) bersamaan dengan penyelenggaraan peringatan dies natalis Perpustakaan UGM ke-62 yang diserahkan secara langsung oleh Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Ali Minanto berhasil menjadi juara usai menyisihkan 29 staf perpustakaan maupun pustakawan lain di lingkungan UGM. Dalam seleksi yang berlangsung mulai tanggal 18-27 Februari lalu ini, seluruh peserta diwajibkan melalui serangkaian tahapan seleksi yaitu administrasi, presentasi tupoksi, FGD, serta mempresentasikan makalah hasil karya peserta bertema “ Peran Perpustakaan dalam Memperkokoh Reputasi UGMâ€.
Ketua dewan juri, Purwoko, S.IP., M.A., mengatakan bahwa Ali dipilih sebagai yang terbaik karena bisa menyampaikan sejumlah ide dan gagasan kreatif bagiamana menjadikan perpustakaan berperan memperkuat reputasi universitas. Tidak hanya mengagas semata, tetapi mengimplementasikan dalam aktivitas kerja sehari-hari. “ Ali banyak menyampaikan gagasan baru bagaimana memperkokoh reputasi UGM, dan itu telah dimulainya dari lingkup terkecil di perpustakaan jurusan Politik dan Pemerintahan Fisipol. Salah satunya menjadikan perpustakaan tidak hanya sebagai tempat meminjam buku, tetapi menjadikannya sebagai proses interaksi dengan pemustakanya dalam menyebarluaskan infromasi seperti mengadakan dan ikutserta dalam kegiatan dikusi film dan bedah buku tanpa tercerabut dari fungsi kepustakawananya,†ujarnya.
Ali Minanto menyebutkan dalam kompetisi tersebut ia menyampaikan berbagai pemikiran tentang peranan perpusatkaan dalam upaya memperkuat reputasi UGM yang dirangkumnya dalam karya tulis berjudul “Mengagas Ruang Ke-3â€. Dalam pemikirannya, untuk memperkokoh universitas perpustakaan harus bisa menjalankan peran secara aktif tidak hanya sebagai penyedia bahan pustaka, akan tetapi juga mampu memfasilitasi, menyediakan dan mendiseminasikan berbagai infromasi dan keilmuan yang pada akhirnya mampu mengangkat citra UGM dimata dunia. Karenanya dalam melaksanakan peran tersebut perlu untuk memperkuat jejaring dengan seluruh perpustakaan di lingkungan UGM baik jurusan, fakultas, pusat studi, maupun perpustakaan pusat.
“Perlu juga memperkuat publikasi berbagai hasil penelitian, perpustakaan harus bisa memfasilitasi hal itu,†paparnya.
Dalam benak Ali, ia memimpikan perpustakaan sebagai pusat pengetahuan yang bergerak secara dinamis. Mampu menjadi gudang data aktif yang bisa dimanfaatkan, direproduksi ulang dan bisa diakses oleh siapa saja. “ Selama ini perpustakaan masih lekat dengan kegiatan pinjam dan kembalikan buku. Kalau bisa jadikan perpustakaan sebagai subjek aktif yang memfasilitasi interaksi pemustakanya,†jelasnya.
Sementara saat disinggung tentang keberhasilannya tesebut, Ali mengaku tidak pernah bermimpi meraih juara pertama. “ Ya tidak menyangka, soalnya awalnya hanya ingin berpartisipasi saja,†ungkapnya singkat. (Humas UGM/Ika)