YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada menerjunkan 199 mahasiswa KKN-PPM, 7 diantaranya adalah mahasiswa asing asal Australia dan Malaysia. Mereka ditempatkan di dua kabupaten dari dua Propinsi yakni, kabupaten Kulonprogo, DIY dan Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Prof. Dr. Suratman, M.Sc., menegaskan penerjunan mahasiswa KKN PPM dilakukan untuk menjaga reputasi UGM sebagai universitas kerakyatan. “Karena UGM sudah dikenal sebagai universitas kerakyatan, universitas pancasila universitas nasional dan universitas kebudayaan,†kata Suratman saat memberikan pengarahan di Balairung, Senin (18/3).
Suratman menambahkan, KKN PPM UGM juga diarahkan untuk memperkuat KKN Keistimewaan yang digulirkan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam menjalankan Keistimewaan DIY. “Pesan Gubernur agar Perguruan Tinggi bisa membantu mengentaskan kemiskinan,†katanya.
Kepada mahasiswa KKN, Suratman berpesan agar selama berbaur dengan masyarakat agar mampu menjaga nama baik almamater sekaligus mempraktikkan ilmu yang sudah didapatkan dari kampus. Pembelajaran di masyarkat ini menurut Suratman akan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa untuk bisa bekerja bersama masyarakat. “KKN ini luar biasa, karena guru kalian tidak lagi dosen, tapi ada bupati, kepala dinas, Bapeda, Camat, Lurah, Kepala Dusun, RT hingga tokoh masyarakat. Mohon belajarlah di lapangan,†tandasnya.
Wakil Ketua Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM UGM, Ir. Irfan Dwidya Prijambada, M.Eng., Ph.D., menuturkan selama kurang lebih dua bulan, 19 Maret hingga 17 Mei, mahasiswa KKN PPM akan melaksanakan empat tema program, diantaranya pemberdayaan masyartakat untuk mewujudkan daerah wisata berwawasan lingkungan, community development berbasis integrated farming system untuk pengembangan potensi peternakan kambing dan optimalisasi usaha jamur, dan program peningkatan kualitas perumahan sehat bagi warga miskin melalui bedah rumah.
Mahasiswa KKN PPM periode genap 2 tahun 2012/2013 ini ditempatkan di lokasi kecamatan Lendah dan kecamatan Kokap, Kulonproho dan kecamatan Danau Kembar di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. (Humas UGM/Gusti Grehenson)