Diterapkannya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) pada 1 Januari 2014 menuntut tenaga apoteker untuk terus meningkatkan kompetensinya sebagai bagian dari tenaga kesehatan di Indonesia. Anggota Komite Farmasi Nasional, Drs. Ahaditomo, Apt., MS., mengatakan peningkatan kompetensi apoteker ini juga sejalan dengan target-target pencapaian “Millennium Development Goals” (MDGs) oleh Indonesia.
“Ini tahun-tahun penting dalam pancapaian target MDGs,â€papar Ahaditomo pada acara Wisuda Apoteker Periode 1 Tahun Ajaran 2012/2013 Fakultas Farmasi UGM, Selasa (19/3) di UC UGM.
Ahaditomo menegaskan tahun-tahun ini merupakan tahun penting pencapaian MDGs di Indonesia. Beberapa target MDGs yang masih harus diperjuangkan saat ini antara lain terkait menurunkan angka kematian anak dan meningkatkan kesehatan ibu. Kondisi tersebut menuntut apoteker perlu meningkatkan kompetensinya agar tidak terjadi krisis tenaga kesehatan.
“Apoteker sekarang sudah berbasis pelayanan pasien dan bukan lagi obat. Kalau krisis tenaga kesehatan terjadi akan mengganggu pencapaian MDGs juga,â€tuturnya.
Senada dengan itu Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) DIY, Nunut Rubiyanto, S.Si., Apt, mengatakan dunia farmasi tahun 2014 akan memasuki babak baru seiring dengan diterapkannya SJSN. Saat itu merupakan tahun penting bagi dunia farmasi di Indonesia khususnya yang menyangkut posisi apoteker.
“Optimisnya adalah tahun depan apoteker posisinya akan main baik dan dipercaya oleh masyarakat,â€kata Nunut.
Kepala Dinas Kesehatan DIY, dr. Sarminto, M.Kes yang diwakili oleh Kabid Sumber Daya, Drs. Elfi Efendi, M.Si. Apt menekankan kembali tanggungjawab apoteker dalam pelayanan kefarmasian dan distribusi obat yang terstandar. Selain mengingatkan pentingnya surat ijin Sarminto menegaskan kembali pentingnya perubahan paradigma apoteker dalam pelayanan obat ke pelayanan pasien.
“Jangan lupa dalam hal surat ijin dll,â€urainya.
Wisuda kali ini diikuti oleh 41 apoteker. Dari jumlah itu 29 adalah perempuan dan 12 laki-laki. Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. Subagus Wahyuono, Apt., mengatakan dari 41 apoteker yang diwisuda hari ini, 21 orang lulus dengan predikat cum laude.
“Kita bangga karena lima diantaranya lulus dengan IPK 4,00,â€terang Subagus (Humas UGM/Satria AN)