Scandinavian Community (SCANITY), Fakultas ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM menggelar Public Lecture bertajuk “Gender and Welfare States: Empowering Women’s Role in political development. Kegiatan yang mendapat dukungan dari Kedutaan Besar Norwegia, ini sebagai upaya membahas peran wanita dalam politik di Indonesia dan Norwegia dalam berkontribusi membantu kedua negara dalam mencapai kesejahteraan.
Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Stig Traavik mengungkapkan sejarah peran perempuan di Norwegia dimulai pada tahun 1913. Peran ini ditandai dengan keikut sertaan mereka dalam Pemilihan Umum (Pemilu) pertama kali.
Ia menilai pendidikan taman kanak-kanak (education kindergarten) menjadi kunci penting perempuan dalam berkarier di berbagai bidang. “Sebab sangat bisa dimengerti, dengan fasilitas tersebut menjadikan para wanita leluasa dalam menekuni pekerjaan secara nyaman dan profesional,†katanya, di Auditorium Fisipol UGM, Rabu (20/3).
Stig Traavik menuturkan kemajuan pembangunan Indonesia sebenarnya tidak ditentukan oleh banyak sumber daya alam yang dimiliki, seperti minyak dan aneka jenis tambang lainnya. Namun, modal utama pembangunan Indonesia sesungguhnya terletak pada sumber daya manusia. “Saya melihat berbagai kemajuan pembangunan tersebut lebih ditentukan bagaimana pria dan wanita memiliki skill dan bekerja bersama,†tuturnya.
Dalam lecture dengan memakai metode komparasi, Maharani Yuniartini selaku koordinator SCANITY berharap para peserta dapat membandingkan situasi di Norwegia dan Indonesia. Public lecture dengan menggabungkan perspektif internasional dan nasional, ini diharapkan pula mampu menciptakan ruang pembelajaran serta dialog saling mengenal dan memecahakan masalah gender secara berkesinambungan dalam wacana kesejahteraan.
“Kita secara rutin, minimal satu semester sekali menggelar kegiatan semacam ini dengan tema dan nara sumber yang berbeda. Semoga pengalaman menarik peran perempuan di Norwegia kali ini dapat di aplikasikan di Indonesia,†ungkap Maharani (Humas UGM/ Agung)