FKG Lantik 56 Dokter Gigi Baru

Dekan Fakultas Kedokteran Gigi UGM, Dr. Erwan Sugiatno, drg., M.S., Sp.Pros(K), melantik 56 dokter gigi baru, Selasa (26/3) di Auditorium R.M. Suradji FKG UGM. Mereka terdiri atas 15 pria dan 41 wanita. Dengan tambahan itu, FKG UGM telah meluluskan 3.771 dokter gigi. Predikat lulusan terbaik untuk Sarjana Kedokteran Gigi (SKG) diraih oleh Wahyu Hidayat dengan IPK 3,93. Sementara itu, sebanyak 12 dokter gigi baru meraih nilai sempurna 4,00 selama menempuh pendidikan profesional dokter gigi.
“Perbandingan masih 1:3 dan wanita masih mendominasi untuk kelulusan kali ini dan pendidikan profesi tercepat ditempuh dalam waktu 1 tahun 6 bulan,”ujar Erwan Sugiatno.
Dalam pidato sambutan, Dekan FKG berpesan agar lulusan dokter gigi baru memiliki komitmen untuk mau bekerja di manapun. Para lulusan diharapkan mengedepankan pelayanan dan edukasi kesehatan gigi pada masyarakat. “Itu merupakan pondasi dasar untuk membangun derajat kesehatan masyarakat dan membangun bangsa. Yakinlah dengan bekal ilmu, karena itu menjadi dasar bekerja di manapun,”tuturnya.
Mewakili Kepala Dinas Provinsi DIY, drg. Taufik Aka,M.Kes mengatakan pelantikan menjadi tanda bahwa para dokter gigi baru siap bekerja di bidang kesehatan secara profesional. Sebagai tenaga kesehatan yang kompeten, pelantikan merupakan awal tanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga dan siap memberikan kontribusi untuk bangsa dan negara.
“Pemerintah sangat membutuhkan sumber daya manusia bidang kesehatan untuk keberhasilan pembangunan, terutama lulusan dari FKG untuk mengisi kekosongan tenaga kesehatan di daerah-daerah,”katanya.
Pemerintah dan stakeholder, kata Taufik, berharap para dokter gigi baru bekerja secara profesional sehingga masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya. Baik itu melalui program-program pemerintah maupun program-program mandiri.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, drg. Josef Rinta, R, M.Kes mewakili alumni mengajak para lulusan dokter gigi baru datang ke Papua. Dengan bermodal ilmu, kesungguhan, tulus dan iklas, mereka diharapkan mau memberikan kontribusi untuk meningkatkan derajat kesehatan di sana. (Humas UGM/ Agung)