YOGYAKARTA – Direktur Center for Public Mental Health (CPMH) UGM, Prof. Dr. Noor Rochman Hadjam, mengatakan CPMH akan mengirim tim psikologi ke Lapas Cebongan untuk melakukan trauma healing bagi para sipir dan penghuni Lapas pasca tewasnya empat napi oleh sekelompok orang bersenjata sabtu pekan lalu. Namun demikian, Noor Rochman mengatakan kini pihaknya tengah menunggu surat resmi dari pimpinan Lapas atas permintaan tersebut. “Kita menunggu surat resmi sehingga tim kita bisa dapat akses masuk ke Lapas. Apalagi Lapas dalan kondisi emergency. Jangan sampai psikolog masuk justru bermasalah,†kata Noor kepada wartawan di ruang Fortakgama, kantor pusat UGM, Rabu (27/3).
Sebelumnya tutur Noor Rochman, dirinya mendapat informasi dari Dekan untuk menyiapkan tim psikolog setelah ada pembicaraan pimpinan Lapas Cebongan dengan Dekan Fakultas Psikologi. Dr. Supra Wimbarti. Dalam operasionalnya, CPMH akan berkoordinasi dengan psikolog Puskesmas yang selama ini menjadi binaan fakultas Psikologi UGM dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman.
Timbulkan Trauma
Aksi kekerasan yang terjadi sabtu pekan lalu di LP Cebongan diakui Noor Rochman kemungkinan menimbulkan rasa trauma bagi kalangan sipir dan para napi. Salah satu gejala yang ditimbulkan berupa perasaaan cemas dan mengingat peristiwa yang menegangkan yang pernah dialami sebelumnya. “Umumnya mereka yang trauma merasa cemas berkepanjangan, sulit tidur dan terasa berdebar-debar,†katanya.
Yang dilakukan CPMH ini nantinya adalah menghilangkan trauma tersebut melalui trauma healing untuk menjaga kondisi psikologis sipir dan tahanan menjadi normal kembali. “Bisa jadi satu orang bisa 3 sampai 4 kali pertemuan,†ungkapnya.
Tidak hanya sipir dan penghuni lapas yang mendapat bantuan psikologis, tim psikolog UGM juga akan memberikan bantuan psikologis kepada keluarga korban yang ditinggalkan. Mengenai jumlah psikolog yang akan diterjunkan, Noor Rochman mengatakan pihaknya belum menentukan beberapa psikolog yang diperlukan. Pasalnya langkah pertama yan dilakukannya adalah melakukan rapid assessment psikologi. Namun tidak menututp kemungkinan, apabila diperlukan pihaknya akan menggandeng psikolog dari perguruan tinggi lain.“Beberapa orang yang kita kirimkan nantinya melakukan rapid assessment, melihat apa sebenarnya yang bisa dibantu,†katanya.
Sense of Belonging Pelaku
Aksi penembakan yang dilakukan para pelaku menurut Noor Rochman dari sisi ilmu psikologi menunjukkan bahwa pelaku memiliki hubungan erat dengan Sertu Heru Santoso yang telah dibunuh oleh keempat korban tadi. Ia menyebutkan para pelaku memiliki sense of belonging atas nama teman atau sesama kelompok. “Secara teoritis ada perasaaan teman senasib dan sepenanggungan, bisa saja rasa duka atau suka yang pernah mereka rasakan. Ibarat perpeloncoan, bisa jadi mereka merasa sama-sama teman senasib sehingga ada sense of belonging,†pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)