Sekolah Vokasi (SV) UGM terus mengembangkan kerjasama dengan berbagai politeknik luar negeri. Setelah beberapa waktu lalu menggandeng politeknik dari Jepang, kali ini SV-UGM menjalin kerjasama dengan 12 politeknik dari China. Bentuk kerjasama tersebut diwujudkan melalui penandatanganan MoU antara Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc, Direktur Sekolah Vokasi UGM, Ir. Hotma Prawoto Sulistyadi, M.T. dengan 12 politeknik tersebut, Kamis (28/3) di R. Sidang LPPM UGM.
Beberapa politeknik dari China yang hadir ke UGM antara lain Tongren Polytechnic College, Jiangsu Animal Husbandry and Veterinary College, Guizhou Vocational Technology Institute, Yellow River Conservancy Technical Institute, Qiandongnan National Polytechnic, Commercial College of Guizhou, dan Zunyi Medical and Pharmaceutical College.
Kedatangan delegasi 12 politeknik dari China ini dikoordinir oleh Education Officer, ASEAN-China Center yaitu Mr. Shen Yubiao dan Dewi Sofia Azhuri dari Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Center (SEAMOLEC).
Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Sc menyambut baik kerjasama SV UGM dengan 12 politeknik dari China tersebut. China menurut Rektor memiliki nilai penting baik dari sisi budaya, bisnis (industri) maupun ekonomi.
“Mudah-mudah kerjasama bisa semakin diperkuat yang nantinya tidak hanya melibatkan perguruan tinggi tetapi juga pemerintah dan industri,â€papar Pratikno.
Rektor mengaku bangga dengan pengembangan kerjasama yang dilakukan SV-UGM. Ia kembali menegaskan bahwa UGM selalu terbuka dengan dunia industri, termasuk dari China, untuk bisa berpartisipasi. Di sisi lain UGM juga selalu siap mendistribusikan hasil-hasil ilmu pengetahuannya kepada dunia industri sehingga lebih bermanfaat.
“China juga terkenal dengan hasil risetnya sehingga diharapkan bisa ikut memacu kita,â€harapnya.
Sementara itu Direktur Sekolah Vokasi UGM, Ir. Hotma Prawoto Sulistyadi, M.T, menilai kunjungan ini sangat bermanfaat bagi UGM, khususnya Sekolah Vokasi. Pengembangan pendidikan vokasi di China adalah salah satu rahasia sukses mereka yang saat ini mulai mendominasi perekonomian dunia.
“ Mirip seperti di Jerman, politeknik dan SMK di China betul-betul bersinergi dengan dunia industri sehingga mahasiswa bisa dibentuk dan dicetak bersama dengan keterlibatan aktif industri borkolaborasi dengan institusi pendidikan vokasi,â€tutur Hotma.
Sementara itu Wakil Direktur SV-UGM, Bid. Akademik & Kemahasiswaan, Dr. Wikan Sakarinto menambahkan beberapa manfaat yang diperoleh dari kerjasama tersebut antara lain pengiriman mahasiswa SV-UGM untuk studi di China. Selain itu menurut Wikan ada peluang mengembangkan program dual degree antara SV-UGM dengan politeknik di China.
“Kita sudah ada tawaran dari Tongren Polytechnic College untuk mengirimkan mahasiswa ke sana,â€terang Wikan.
Menurut Wikan Sekolah Vokasi dan Politeknik di Indonesia saat ini terus mengejar ketertinggalan dari politeknik luar negeri seperti China. SV-UGM yakin, pendidikan vokasi Indonesia akan semakin maju dan mampu menjelma seperti di Jerman, Jepang, China yang bisa menjadi amunisi penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sejahtera (Humas UGM/Satria AN)