Direktorat Penyerasian Lingkungan Kementrian Tenagakerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) RI melakukan kunjungan studi banding ke Kebun Pendidikan, Penelitian, dan Pengembangan Pertanian (KP4) UGM, 28 Maret lalu. Dalam kunjungan tersebut diikuti sebanyak 60 orang pejabat eselon II beserta staf.
Dalam kesempatan itu Kepala KP4 UGM, Dr. Cahyono Agus membagi pengalaman dalam mengelolaKP4 UGM dengan mengembangkan sistem pertanian terpadu yang menerapkan pembangunan kehidupan dan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Dengan cara tersebut diharapkan menjadi salah satu cara jitu dalam pengelolaan lahan, memakmurkan petani dan pengejawantahan RPPK (Revitaliasi Pertanian,Perikanan and Kehutanan). “Dengan demikian keberadaan KP4 diharapkan dapat mendukung keberhasilan program transmigrasi yang memprioritaskan aspek penyiapan permukiman, aspek penyiapan calon transmigran, dan aspek pembinaan masyarakat dan kawasan transmigrasi,†jelas Agus dalam rilis yang dikirim Selasa (2/4).
Melalui revitalisasi program transmigrasi ini Cahyono Agus berharap mampu berkontribusi nyata terhadap keberhasilan program Kedaulatan Pangan Nasional dan pengembangan daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) secara efektif dan efisien. Langkah tersebut dilakukan dengan menyelaraskan aspek ekonomi, lingkungan dan sosial budaya secara berkelanjutan.
“Ketiganya memiliki hubungan kausalitas yang tentunya harus dilaksanakan secara terpadu melalui kerjasama antar daerah dan dukungan instansi lintas sektor terkait, utamanya dukungan Kementerian Pertanian, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Kehutanan, Badan Pertanahan Nasional, Kementerian BUMN, dan lainnya,†urainya.
Direktur Penyerasian Lingkungan, Kemenakertrans RI, Ir. Hari Respati, M.Sc mengatakan dari sudi banding ini akan diadopsi beberapa konsep yang sesuai dan telah diterapkan di KP4 UGM untuk menjadi panduan teknis di Kemenakertrans. Menurutnya konsep pertanian terpadu yang sudah diterapkan di KP4 UGM tepat untuk memperkaya dan memperkuat program-program di lingkungan direktorat Penyerasian Lingkungan Kemenakertans.
“Dari studi banding ini kami memperoleh gambaran nyata beberapa hal terkait konsep penyerasian lingkungan dengan integrasi pertanian yang selaras dengan arah kebijakan penyerasian lingkungan sehingga akan diperoleh kimtras sehat, produktif, dan berkelanjutan,†terangnya.
Sementara Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada Prof. Suratman, M.Sc merespon positif terhadap kunjungan yang dilakukan Kemenakertrans ke KP4 UGM. Ia menyampaikan dengan konsep 5 A yakni Agro-produksi, Agro-Teknologi, Agro-Bisnis, Agro-Industri, dan Agro-Wisata digunakan untuk mendukung penguatan kawasan transmigrasi menjadi kawasan regional dengan dukungan akademik yang digalakkan dengan program KKN, Riset, Promosi, Kelembagaan, Kerjasama maupun mitra serta pengabdian masyarakat. Bersama Dirjen Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan kawasan Transmigrasi, Ir. Roosari Tyas Wardani, MMA, juga mengkaji kemungkinan dibukanya kembali program Diploma IV Transmigrasi yang pernah dilaksanakan di UGM.(Humas UGM/Ika)