Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM menjadi tuan rumah pertemuan tahunan ASEAN Graduate Business and Economics Program (AGBEP) ke-13, 2-3 April 2013. Pertemuan tersebut bertepatan dengan diluncurkannya ASEAN + China Business and Economics Network di Yogyakarta, Selasa (2/4) di Ndalem Notorahardjan, Jalan Palagan Tentara Pelajar, Sleman.
Peluncuran ASEAN+China Business and Economics Network dan pertemuan tahunan AGBEP ke-13 dihadiri oleh Dr. Makarim Wibisono (ASEAN Foundation Executive Director), Prof. Nantana Gajaseni (AUN Executive Director), Prof. Dr. Pratikno, M.Soc. Sc (Rektor UGM), Dr. Brian C. Gozun (AGBEP Chairperson) dan Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc. Sc (Dekan FEB UGM).
Dr. Makarim Wibisono mengatakan pembentukan jejaring baru ini diajukan oleh ASEAN Foundation dan pemerintah China dengan menggandeng UGM sebagai salah satu anggota ASEAN University Network. Jejaring ini dibentuk sebagai upaya untuk mengantisipasi secara proaktif dan interaktif pergeseran komunitas global dan regional dari Amerika ke Asia.
“Dua puluh lima tahun lalu ekonomi dunia hanya dipegang oleh 7 negara. Tapi saat ini terus bergeser dengan tampilnya Brazil, Afrika Utara dan China. Nah, negara-negara ASEAN harus bisa menangkap pergeseran ini sebagai kesempatan,â€tutur Makarim.
Pergeseran tersebut menurut Makarim akan memberikan pengaruh positif bagi terwujudnya ASEAN Community 2020. ASEAN Community 2020 ini terdiri dari 3 pilar, yaitu ASEAN Economic Community (AEC), ASEAN Security Community (ASC) dan ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC).
Sementara itu Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc mengakui arti penting China sebagai kekuatan baru di Asia. UGM yang telah menjadi anggota ASEAN University Network (AUN) nantinya akan terus mengembangkan kerjasama termasuk dengan China.
“UGM siap memfasilitasi kerjasama riset, serta pertukaran dosen dan mahasiswa. Jadi ini momentum bagus untuk memperkuat kerjasama ASEAN-China,â€papar Pratikno.
Dekan FEB UGM, Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc. Sc menilai dengan diluncurkannya jejaring baru ini diharapkan dapat direalisasikan beberapa kegiatan seperti mobilitas staf, mahasiswa, kerjasama riset akademik, dan kompilasi kasus bisnis ASEAN.
“Forum ini penting bagi UGM sebagai universitas riset kelas dunia. UGM punya banyak program internasional yang terakreditasi. Selain itu kita bisa belajar dan melanjutkan ide-ide cemerlang sebelumnya,â€tegas Wihana.
Di sisi lain Konselor Misi China untuk ASEAN, Mr. Zheng Xue fang mengaku bangga dengan kerjasama yang dijali. Ke depan program ini perlu dikembangkan dengan menggandeng negara-negara ASEAN dan China. Kerjasama bukan saja di bidang pendidikan tetapi juga bidang lain seperti budaya dan seni.
“Terbentuknya komunitas ASEAN 2015 juga sejalan dengan tujuan China untuk mencapai kesejahteraan bersama,â€kata Zheng.
Sebagai acara lanjutan, pertemuan tahunan AGBEP akan dibuka secara resmi di Auditorium Djarum Foundation FEB UGM, 3 April 2013. Pertemuan ini beragendakan Doctoral Colloquium, Sharing Session: Business Cases Compilation, IFRS, AEC & Property Economic and Valuation. Pada kesempatan ini pula dilakukan serah terima secretariat AGBEP dari De LaSalle, Filipina kepada FEB UGM (Humas UGM/Berita & foto: Satria AN)