DENPASAR-Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS), Program S3 kerja sama tiga Universitas (UGM-UIN Sunan Kalijaga-UKDW), baru saja menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Indonesia Media Watch (IMW) pada hari Senin, tanggal 1 April 2013, di Bali, bertepatan dengan peringatan hari penyiaran Indonesia ke-80.
Nota kesepahaman tersebut terkait dengan Penciptaan Penyiaran di Televisi dan Radio Yang Sehat, utamanya dalam melindungi kebebasan pers dan sekaligus melindungi kepentingan masyarakat. Penandatanganan dilakukan oleh Mochamad Riyanto (KPI), Elis Zuliati Anis (ICRS), dan RM Zulkipli (IMW) pada acara pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) KPI yang dihadiri oleh Menkominfo Tifatul Sembiring, MenkoPolhukam Joko Suyanto serta 350 peserta dari KPI Daerah se Indonesia, Stasiun TV dan Radio, AJI, serta beberapa organisasi lainnya.
Elis Zuliati menjelaskan bahwa ICRS sebagai lembaga pendidikan dalam bidang lintas agama dan lintas budaya, memiliki ketertarikan terhadap kualitas penyiaran, khususnya program keagamaan di televisi. Kualitas siaran program keagamaan akan sangat berpengaruh dalam pendidikan keagamaan masyarakat Indonesia.
“Etika penyiaran program keagamaan juga menjadi kepedulian ICRS mengingat banyaknya problematika yang ditimbulkan acara-acara keagamaan di Televisi,â€kata Elis, Kamis (4/4).
Ia menambahkan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, ICRS sebelumnya telah melakukan penelitian aksi yang bertemakan Agama, Gender dan Media. Banyaknya persoalan-persoalan penyiaran program keagaamaan di televisi menjadi keprihatinan bersama.
MoU yang ditandatangani ini prinsipnya menyatakan bahwa 5 tahun ke depan ICRS bersama KPI dan IMW akan bekerjasama melakukan penelitian, pendidikan literasi media untuk mewujudkan program penyiaran yang sehat.
Saat ini ICRS juga sedang mempersiapkan Seminar Internasional tentang Agama dan Televisi: Etika dan Problematika Dakwahtainment, yang rencananya akan diselenggarakan pada akhir bulan Agustus 2013 di Jakarta. Seminar ini merupakan tindak lanjut dari penelitian Agama, Gender dan Media. Seminar international ini dimaksudkan untuk menjadi forum pertama di Indonesia yang akan mendiskusikan secara mendalam tentang agama dan televisi di Indonesia. Seminar memfokuskan pada identifikasi problema dan etika dalam acara-acara keagamaan di Indonesia dan upaya penyelesaiannya (Humas UGM/Satria AN)