UGM dan Ministry of Foreign Affairs and Trade (MFAT) New Zealand menginisiasi kerjasama kemitraan dalam rangka mendukung keberlangsungan pembangunan di Indonesia. Adapun program kerjasama pembangunan diprioritaskan pada kawasan Indonesia timur diwujudkan dalam bentuk dukungan pendanaan bagi dosen atau peneliti di UGM dalam program “UGM Research Development Support Program-Funding Facility (RDSP-FF)â€.
Supervisor Fasilitator Program RDSP-FF, Ali Awaludin, Ph.D., mengatakan pemilihan subyek riset di daerah timur dikarenakan wilayah Indonesia timur merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, namun secara teknologi belum tersentuh dengan baik sehingga potensi yang ada belum termanfaatkan secara optimal. Selain hal itu, masih terjadi kesenjangan kesejahteraan yang sangat mencolok di daerah Indonesia timur dibandingkan daerah Indonesia bagian barat. Bahkan masih sering kali terjadi pertikaian dan konflik antar masyarakatnya.
“Banyak hal yang masih harus dibenahi di wilayah timur Indonesia, salah satunya dilakukan melalui kegiatan ini ,†kata Ali, Senin (8/4) di Sekretariat RDSP-FF Kantor Pusat UGM.
Lebih lanjut disampaikan Ali pelaksanaan program UGM RDSP-FF dimulai tahun ini, 2013 hingga 2017. Sementara pemerintah New Zeland telah mengalokasikan grant penelitian sebesar Rp. 5,5 Miliar setiap tahunnya.
Pelaksanaan program tahun pertama telah dibuka dengan sosialisasi Call for Proposal kepada peneliti dan perwakilan fakultas pada tanggal 21 Maret 2013 bertempat di ruang Multimedia Gedung Pusat. Adapun tema UGM RDSP-FF adalah Strengthening engagement between UGM and NZ Institutions on research-based education implemented in economic development, disaster risk management, human crises, conflict prevention, and renewable energy to raise sustainable development of the Eastern Indonesia.
Ali menyampaikan bahwa program ini menawarkan empat tema besar yakni Sustainable Economic and Livelihood Opportunities, Human Crises and Conflict Prevention, Disaster Risk Management danRenewable Energy. Adapun pengajuan berbagai jenis kegiatan yang diusulkan nantinya harus diintegrasikan antara kegiatan riset dan pemberdayaan masyarakat, workshop dan pelatihan, serta pendampingan teknis.
Ali berharap dari kerjasama kemitraan ini diharapkan akan melibatkan mitra-mitra dari institusi New Zealand dan Indonesia yang meliputi lembaga pemerintahan, universitas, industri, komunitas, LSM, dan lainnya. Sementara dalam upaya mempererat hubungan antara New Zealand dengan Indonesia serta menjamin keberlanjutan program, RDSP-FF turut mendorong solusi interdisiplin pada proposal yang diusulkan.
“Untuk pelaksanaan program diharapkan bisa multi disipliner sehingga solusi yang dihasilkan nantinya bisa bersifat interdisipliner†tutur staf pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UGM ini.
Untuk pengajuan proposal diterima sampai dengan 10 Mei 2013 pukul 24.00 WIB. Informasi lebih lanjut dapat dilihat melalui www.oia.ugm.ac.id. (Humas UGM/Ika/ Foto : Arie Ruhyanto)