Fakultas Peternakan UGM melakukan pendampingan terhadap kelompok tani kambing perah Ngudi Makmur di Desa Kaliurang Timur, Pakem, Yogyakarta untuk membentuk Lembaga Keuangan Mikro (LKM). LKM ini dibentuk untuk mempermudah akses petani dalam mendapatkan dana operasional guna menopang aktivitas usaha.
Koordinator program pendampingan, Dr. Yr. Rini Widiati, M.S., menyampaikan pendampingan juga ditujukan untuk membangun perbaikan kualitas susu yang bersifat mudah rusak dengan menggunakan milking stand. Melalui cara tersebut diharapkan semakin mempermudah akses pasar produk yang dihasilkan oleh para kelompok tani.
Pemerahan kambing perah dengan milking stand sudah diterapkan untuk kelompok lain oleh dosen Fakultas Peternakan UGM Yuni Suranindyah Ir, MS Ph.D., dan tim di tahun 2012. Hasilnya terbukti susu menjadi tidak bau dan kualitas susu menjadi lebih baik ditinjau dari bau, rasa, kekentalan, berat jenis dan uji rebus melalui uji laboratorium.
Rini menuturkan pendampingan dilakukan dengan memberikan pembelajaran tentang administrasi keuangan. Selain itu, Fakultas Peternakan UGM memberikan bantuan berupa pinjaman modal awal untuk usaha. Penandatanganan perjanjian pemberian modal telah dilakukan pada 9 April 2013 oleh Dekan Fakultas Peternakan dengan didampingi oleh tim pendamping LKM Fakultas Peternakan yang terdiri dari Dr. Ir Rini Widiati, MS., Yuni Suranindyah Ir, MS Ph.D . Trisakti Haryadi, Ir, MS Ph.D dan Siti Andarwati, Spt, MS.
Keberadaan LKM ini diharapkan Rini semakin mempermudah anggota kelompok tani kambing perah Ngudi Makmur dalam mengakses dana pinjaman dengan cepat, mudah dan murah. Dengan demikian nantinya kelompok tani tersebut mempunyai kekuatan ekonomi yang mandiri dalam wadah LKM dan memperoleh akses pasar produk yang baik sehingga dapat membiayai usaha yang menguntungkan.
“Rekayasa pembentukan LKM dapat direplikasikan pada kelompok ternak lain dan pada usaha mikro lainnya. Dengan model LKM Fakultas Peternakan ini modal kelompok diharapkan terus meningkat melalui aktivitas perguliran dana untuk membiayai modal kerja diantara para anggota kelompok,†paparnya.
Lebih lanjut disampaikan Rini, kelembagaan LKM ini sebenarnya sudah berhasil dibentuk pada kelompok di lokasi erupsi merapi oleh Tim dosen Fakultas Peternakan UGM pada tahun 2007/2008 silam. Hanya saja, adanya erupsi Merapi pada 2010 lalu menjadikan kegiatan LKM terhenti.
Kelompok tani kambing perah Ngudi Makmur merupakan kelompok usaha yang berdiri sejak tahun 2008. Namun erupsi Gunung Merapi 2010 lalu mengakibatkan usaha kelompok tersebut mengalami kemacetan karena tidak sedikit ternak yang mati. Saat ini kelompok tani kambing perah Ngudi Makmur memiliki 270 ekor kambing yang dipelihara oleh 35 peternak dengan produksi susu sekitar 100 liter per hari. (Humas UGM/Ika)