Ginong Prati Dina. Itulah salah satu semangat juang Mahapatih Gadjah Mada selain Sumpah Palapa yang kurang lebih bermakna dibuat besar setiap hari. Keteladanan Gadjah Mada patut dijadikan tuntunan bagi para calon pemimpin bangsa demi mencapai kemakmuran bangsa. Hal ini diungkapkan oleh aktor teater Bambang Oeban di sela-sela persiapan pementasan Drama Multimedia Mengenang Gadjah Mada, di Wisma KAGAMA UGM, Selasa (23/4).
Bambang Oeban menilai sejarah Mahapatih Gadjah Mada mengundang keunikan dan misteri dengan melahirkan berbagai versi alur cerita daerah yang berbeda. Ia mengaku setelah mengikuti asal muasal dan wafatnya Gadjah Mada telah mendapatkan inspirasi melalui apresisasi sejarah darama multimedia.
“Budaya luhur pemimpin besar harus terus jadi pedoman. Dengan perannya yang besar Gadjah Mada bisa menyatukan nusantara,â€kata Bambang.
Gadjah Mada menurut Bambang telah meninggalkan warisan mahal dalam pemahaman positif. Keberadaannya seakan-akan telah dipersiapkan di jamannya sebagai jembatan budaya nusantara dengan beragam unsur seni tradisi yang bertujuan membangun kerukunan antar wilayah persatuan.
“Kelahiran dan kemangkatan Gadjah Mada boleh saja pembuktiannya ada di setiap daerah. Bukan dijadikan perselisihan tapi kekuatan sugesti untuk menyatukan nusantara,â€imbuh Bambang yang berperan sebagai sutradara sekaligus pemeran Mahapatih Gadjah Mada itu.
Drama Multimedia Mengenang Gadjah Mada ini akan dipentaskan 25 Mei 2013 di GSP UGM. Pementasan perdana ini melibatkan tiga sutradara sekaligus, yaitu Bambang Oeban, Meritz Hindra dan Jujuk Prabawa. Pementasan melibatkan sekitar 100 personil dengan durasi pentas 2 jam. Paduan Suara Mahasiswa UGM, Marching Band Mahasiswa UGM dan UKM Teater Gadjah Mada juga terlibat dalam pementasan ini.
Meritz Hindra selaku sutradara menambahkan pada pementasan itu nantinya juga akan disertai performance arts para perupa ternama seperti Nyoman Gunarsa, Kartika Afandi, Nasirun, GM Sudarta dan Godod Soeteja. Menurut rencana pada pementasan tersebut nantinya juga akan diisi orasi budaya oleh Sri Sultan HB X.
“Sebelumnya juga ada workshop yang dihadiri pihak KAGAMA,â€kata Meritz.
Selain Yogyakarta, pementasan Drama Multimedia Mengenang Gadjah Mada ini juga akan dipentaskan di beberapa kota lainnya seperti Jakarta (Humas UGM/Satria AN)