Enny Hartati Sampurno, Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) menyatakan, Unilever memiliki ambisi yang besar untuk mencetak leader-leader berbakat di bidangnya. Bahkan dalam beberapa tahun kedepan, Unilever telah menyiapkan leader yang benar-benar siap dan handal.
“ Anda tahu ibu Sri Urip, chairman wanita pertama di Unilever dan di seluruh dunia? Ia Wanita ini berasal dari Teknik Kimia UGM, karena itu saya ingin lahir pemimpin-pemimpin baru di Unilever berasal dari fakultas ini,†ujarnya, di KPFT UGM, Jum’at (26/4) dalam kegiatan Inspiring Leadership.
Membagi pengalaman kariernya di hadapan 500 mahasiswa Fakultas Teknik UGM, Enny mengungkapkan bila gambaran sukses karier ibarat menaiki gunung. Ia harus mengalami perjalanan yang tidak selalu mulus, tidak tahu apa yang didepan dan tak jarang mengalami lost.
Karena itu, pinter bukan jaminan sukses di karier. Sebab pinter saat kuliah bisa dilakukan sendiri, namun ketika bekerja semua menjadi berbeda. Dalam bekerja, seseorang tidak dapat melakukan sendiri.
“Pintar saja tidak cukup. Karena saat bekerja menuntut technical skill dan people management. Karena itu berorganisasi menjadi penting,†katanya.
Berkarier selama 22 tahun, Enny Sampurno menjabarkan dalam pengembangan keterampilan dan kapabilitas sumber daya manusia di Unilever, mereka mengacu pada rasio 70:20:10, yakni 70% on job training, 20 % couching by managers, dan yang 10% adalah training berupa teori dan kurikulum.
Meski secara branding sudah cukup besar, Enny mengakui dalam rangka meraih best talent, Unilever tetap merasa perlu untuk melakukan upaya attract. Caranya antara lain dengan Public Leturer di kampus-kampus bonafid di Indonesia dan program Leadership sustainable Classes, seperti yang dilakukan di UGM. (Humas UGM/ Agung)