Anggrek Merpati (Dendrobium crumenatum Swartz) selama ini dikenal sebagai jenis anggrek yang tidak banyak dilirik oleh masyarakat. Meskipun memiliki bentuk yang unik mirip burung merpati, anggrek Merpati hanya berbunga sekali saja. Namun, dibalik itu semua jenis anggrek Merpati ini ternyata mempunyai potensi sebagai sebagai kandidat antikanker. Ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh tim dari Fakultas Biologi UGM, yaitu Ardaning Nuriliani, Nastiti Wijayanti, Atiek Kusmiyati, Yekti Asih Purwestri dan Riski Topriyani.
Menurut penuturan Ardaning Nuriliani, M.Kes. sejauh ini penelitian genus dendrobium telah banyak dilakukan di beberapa negara seperti China, Jepang dan Afrika untuk obat-obatan. Di negara-negara tersebut dendrobium mempunyai potensi sebagai antikanker dan antitumor.
“Anggrek Merpati ini sama-sama dari genus dendrobium. Sementara di sini keberadaannya tidak menjadi perhatian oleh masyarakat,â€urai Ardaning, Jumat (10/5).
Ardaning mengatakan penelitian yang mereka lakukan adalah untuk mengetahui efek sitotoksisitas ekstrak etanolik daun dan pseudobulb Dendrobium crumenatum Swartz. terhadap cell lines kanker serviks (HeLa) secara in vitro dan untuk mengetahui aktivitas antiangiogenesis secara in vivo dengan menggunakan membran korio alantois (MKA) telur ayam berembrio.
Dari penelitian yang mereka lakukan yaitu induksi melalui apoptosis (mekanisme biologi yang merupakan salah satu jenis kematian sel terprogram) menunjukkan hasil rendah. Tapi setelah dilanjutkan dengan uji antiangiogenesis pada membran korio alantois menunjukkan adanya potensi sebagai kandidat antikanker.
“Anggrek Merpati secara empiris terkenal dalam pengobatan tradisional dan diduga juga memiliki potensi antikanker, akan tetapi potensi Dendrobium crumenatum Swartz. sebagai antikanker potensial belum pernah diteliti dan dibuktikan secara ilmiah,â€urainya.
Penelitian tentang anggrek Merpati ini telah menghantarkan tim dari Fakultas Biologi UGM mendapat penghargaan di tingkat internasional sebagai Best Paper Award pada The First Annual International Scholar Conference (AISCT) di Taiwan, 27-29 April 2013 untuk kategori Health and Pharmacy. Penelitian yang mereka bawakan berjudul Growth Inhibition, Apoptosis Induction, Andantiangiogenesis Activity of Ethanolic Extract of Dendrobium crumenatum Swarts. Mereka berhasil menyisihkan puluhan tim lainnya dari beberapa negara seperti Vietnam, Malaysia, Taiwan dan Jepang (Humas UGM/Satria AN)