UGM terus berupaya menjadi lembaga pendidikan tinggi yang mengembangkan ilmu pengetahuan dan kebudayaan bagi kemandirian dan kesejahteraan Indonesia. Berbagai langkah dilakukan untuk menjadikan UGM sebagai perguruan tinggi rujukan nasional seperti menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas , penelitian yang bisa menjadi rujukan nasional, dan melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Salah satu program pengabdian kepada masyarakat yang dikembangkan di UGM yakni Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM). KKN PPM dilaksanakan dengan mengusung tema-tema tertentu dalam memberdayakan masyarakat untuk mengelola potensi lokal sehingga bisa mendorong kemandirian dan kesejahteran masyarakat secara berkelanjutan.
Pusat Studi Sumberdaya dan Teknologi Kelautan UGM merupakan salah satu pusat studi di lingkungan UGM yang turut mendukung pelaksanaan program KKN PPM UGM. Salah satu langkah nyata yang telah dilakukan dengan mendisain Program Pemberdayaan Pulau Kecil dan Terluar Indonesia melalui KKN PPM Tematik Pemberdayaan Pulau Kecil dan Terluar pada tahun 2011 lalu. “Program ini merupakan usaha untuk membantu masyarakat di pulau kecil dan terluar yang menghadapi berbagai tantangan alam dan menjembatani pelaksanaan program serta kebijakan pengembangan dari pemerintah daerah setempat,†papar Kepala Pusat Studi Sumberdaya dan Teknologi Kelautan UGM Dr. Yosi Bayu Murti, Apt., Selasa (14/5) di Kampus UGM.
Yosi mengatakan Indonesia merupakan negara kepulauan dengan ribuan pulau kecil dan pulau terluar yang tersebar dan terpisah dari pulau-pulau utama. Pulau-pulau tersebut memiliki carrying capasity yang terbatas dan sering terlewatkan oleh Pemerintah untuk dikembangkan baik secara infrastruktur maupun ekonomi. Karenanya pihaknya merancang program pemberdayaan untuk masyarakat di pulau kecil dan terluar melalui kegiatan KKN PPM ini. Adapun kegiatan yang di bentuk dalam program ini adalah pemberdayaan masyarakat Pulau Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur melalui KKN Tematik Ekowisata.
KKN-PPM Unit 206 Pulau Maratua tahun 2012, lanjut Yosi, merupakan gelombang pertama dari 5 tahun program kegiatan “KKN-PPM Tematik Pemberdayaan Pulau Kecil dan Terluar†yang dikirim untuk memetakan potensi bio-geo diversitas, keragaman budaya, identifikasi dan pemetaan potensi wisata unggulan daerah setempat. Selanjutnya data-data yang diperoleh diintegrasikan menjadi peta wisata interaktif dan sistem informasi wisata berbasis web. “Hasil-hasil ini masih jauh dari lengkap, tetapi merupakan kerangka dasar yang pada gelombang berikutnya dari KKN-PPM UGM akan dilanjutkan, dilengkapi, dan dikembangkan sehingga bisa menjadi fondasi dasar pengembangan ekowisata Pulau Maratua,†jelasnya.
Berbagai hasil kegiatan KKN PPM yang telah dilaksanakan baik berupa peta wisata, peta interaktif wisata, dan video thriller wisata Maratua, serta buku laporan kegiatan secara simbolik diserahkan langsung oleh Kepala Pusat Studi Sumberdaya dan Teknologi Kelautan UGM kepada Bupati Berau, Drs. H. Makmur, HAPK., MM., pada 3 Mei 2013 kemarin. Selain penyerahan produk-produk kegiatan KKN, juga dipaparkan proyeksi program lanjutan tahun 2013 di depan Bupati beserta jajarannya. “Bupati menyambut gembira hasil-hasil yang telah dicapai di tahun pertama, serta menerima dengan tangan terbuka untuk program kegiatan di tahun-tahun berikutnya berupa keberlanjutan kegiatan dan pendanaan KKN serta kajian pengembangan potensi wisata. Ia juga berharap UGM bersedia memperluas cakupan wilayah dan ruang lingkup kerjasama dengan Kabupaten Berau,†ujarnya. (Humas UGM/Ika)