Tim debat Fakultas Hukum (FH) UGM berhasil meraih juara I dalam Lomba Debat Ilmiah Tingkat Nasional 2013. Kegiatan diselenggarakan oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), di Jakarta 6-7 Mei lalu.
Dalam lomba yang mengangkat tema “Pembalikan Beban Pembuktian dalam Penegakan Hukum Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)†ini, diikuti 24 perguruan tinggi di Indonesia. Selanjutnya dari keseluruhan tim yang mengirimkan makalah dipilih enam perguruan tinggi yang dinyatakan lolos penilaian makalah untuk maju debat di Jakarta. Selain UGM, enam perguruan tinggi yang terpilih adalah Universitas Jendral Sudirman, Universitas Jember, Universitas Hasanuddin, Universitas Sriwijaya, dan Universitas Sumatera Utara.
Tim UGM terdiri dari Rahmat Dwi Putranto, Danang Dermawan, dan Katrin Yogi Iswari. Tim ini didampingi oleh Suryana Yogaswara dan Herman Abdurrahman sebagai pelatih, serta Eka Nanda Rivizki sebagai tim riset. “Dalam lomba debat kemarin tim UGM berkedudukan sebagai tim proponent terhadap Pembalikan Beban Pembuktian dalam Penegakan Hukum Tindak Pidana Pencucian Uang,†kata Suryana, dalam rilis yang dikirim Rabu (21/5) di FH UGM.
Dalam kesempatan itu, Suryana menyampaikan bahwa tim UGM, Universitas Jenderal Soedirman, danUniversitas Jember berlaku sebagai proponent. Sedangkan tim Universitas Hasanuddin, Universitas Sriwijaya, Universitas Sumatera Utara berkedudukan sebagai opponent. Di hari pertama lomba debat dilakukan antar grup proponent maupun opponent untuk menentukan rangking. Dari hasil debat antar grup, untuk grup opponent dimenangkan oleh tim UGM diikuti tim Universitas Jendral Soedirman, dan timUniversitas Jember. Sementara dari grup opponent dimenangkan oleh tim Universitas Sumatera Utara diikuti tim Universitas Sriwijaya, dan tim Universitas Hasanuddin.
“Di final UGM berhasil menjadi juara setelah berdebat dengan tim Universitas Sumatera Utara. Sementara juara dua dan tiga diperoleh tim Universitas Jendral Soedirman diikuti tim Universitas Jember,†tuturnya.
Suryana mengaku bangga atas keberhasilan yang dicapai oleh tim mahasiswa FH UGM tersebut. Prestasi yang diraih menunjukkan adanya semangat belajar dan berkompetisi yang kuat dari mahasiswa. Namun, lebih dari itu yang terpenting bukan sekedar berprestasi tetapi melalui kompetisi ini diharapkan sebagai wahan pencarian ilmu dan mengamalkan ilmu, serta terus berupaya menjaga tradisi keilmuan dalam berfikir kritis, konstruktif yang tetap hidup dalam iklim akademis mahasiswa hukum UGM. (Humas UGM/Ika)