YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada mengungukuh Prof. Dr. Agung Bambang Setio Utomo, SU., menjadi Guru Besar. Dosen bidang ilmu Fisika pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) ini secara resmi dikukuhkan sebagai Guru besar dihadapan Rapat Terbuka majelis Guru Besar di Balai Senat kantor pusat UGM, Selasa (28/5).
Dalam pidato pengukuhan jabatan Guru besar, Agung Bambang Setio Utomo menyampaikan perkembang mutakhir sistem spektroskopi Laser, Light Amflification by Stimulated Emmission of Radiation. Teknologi laser menurutnya tidak hanya digunakan untuk keperluan militer namun juga di berbabagai bidang kehidupan salah satunya untuk kegiatan pendidikan dan kesehatan. “Perkembangan teknologi laser yang sedemikian pesat, menjadikan laser digunakan pada berbagai bidang kehidupan sehari-hari untuk entertainment, telekomunikasi, industri, medis, lingkungan dan militer,” katanya.
Sistem spektroskopi laser bahkan telah digunakan secara luas dalam bidang medis, seperti sebagai alat bedah laser bahkan sebagai sistem bantu dalam bidang kedokteran medis untuk bahan pengobatan. Kemampuan metode spektroskopi yang mampu menghasilkan spectrum doppler free juga dapat digunakan untuk mendeteksi adanya pergeseran isitop pada sistem atom sehingga membuka peluang untuk digunakan untuk mendeteksi keberadaan posisi dan pengobatan kanker pada kelenjar thyroid ataupun sterilisasi produk medis.
Bambang Setio Utomo memperkirakan, di masa depan sistem spektroskopi laser berserta perangkat pendukungnya nantinya dapat digunakan tidak hanya di laboratorium tetapi bisa bersifat mobile maupun portable bahkan jinjing sehingga mempermudah dibawa ke lapangan secara in situ maupun realtime eksperimen. “Hasilnya langsung diperoleh di tempat tersebut setiap saat,” ungkapnya.
Namun demikian sistem spektroskopi laser ioda yang bersifat mobile tidak dapat menggantikan secara penuh sistem spektroskopi atom di laboratorium. Hal ini menurut Bambang Setio dikarenakan adanya keterlibatan sistem lain yang lebih besar selain sistem spektroskopi laser itu sendiri. “Terutama untuk sumber ion dan akselerator partikel,” katanya.(Humas UGM/Gusti Grehenson)