Indonesia memiliki flora dan fauna yang melimpah salah satu diantaranya adalah anggrek. Anggrek merupakan tumbuhan anggota Orchidaceae. Di Indonesia sendiri terdapat kurang lebih 5000 jenis dari 30.000 jenis anggrek di dunia, sehingga Indonesia menjadi salah satu prioritas konservasi anggrek dunia. Sebagian jenis anggrek di Indonesia merupakan jenis endemik yang khas dan tidak dijumpai di tempat lain, salah satunya adalah anggrek alam yang berada di wilayah Yogyakarta.
BiOSC sebagai salah satu Kelompok Studi di Fakultas Biologi UGM yang bergerak di bidang peranggrekan melakukan eksplorasi dan penelitian mengenai anggrek yang berada di wilayah sekitar Yogyakarta, salah satunya di Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunung Kidul.
“Salah satu cara untuk mewujudkan visi tersebut adalah mengadakan kegiatan eksplorasi dan inventarisasi anggrek,”papar Wilis Efri Muriyanto, dari BiOSC, Senin (24/6).
Wilis menambahkan eksplorasi yang dikemas dalam bentuk Diklat digelar pertengahan Juni lalu dan berlangsung selama 3 hari diikuti oleh hampir semua warga BiOSC, dan peserta Diksar Angkatan ke-7 sebagai peserta utama yang menjalani Diklat Lanjut 2013. Dipilihnya Gunung Api Purba yang berada di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, imbuh Wilis, karena area tersebut memiliki karakteristik yang berbeda jika dibandingkan dengan lokasi diklat dasar sebelumnya, yaitu karakteristik tanahnya hampir didominasi oleh bebatuan.
Pada kegiatan itu setiap peserta dihadapkan dengan tantangan eksplorasi yang lebih menantang dibandingkan dengan diklat dasar yang telah dilalui sebelumnya. Pada tahapan ini, peserta diharapkan mampu mengenali dan mengidentifikasi anggrek yang ditemukan di alam dengan benar, selain itu mampu menerapkan etika konservasi dan teknik eksplorasi yang telah diajarkan sebelumnya.
“Setelah mengikuti serangkaian acara Diklat Lanjut, nantinya peserta akan di tempatkan pada masing-masing divisi yang berada di BiOSC yaitu divisi Penelitian, Budidaya, dan Konservasi sesuai dengan minat dan bakat masing-masing peserta,’kata mahasiswa Fakultas Biologi angkatan 2011 ini.
Kegiatan eksplorasi ini secara umum berjalan dengan lancar. Walaupun terkendala dengan cuaca hujan, peserta tetap merasa senang dan puas dengan kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut. Menurut hasil eksplorasi dan inventarisasi yang dilakukan oleh BiOSC setidaknya terdapat delapan jenis anggrek terestrik, enam jenis angrek litofit, dan dua jenis anggrek epifit . Diharapkan Kegiatan Diklat lanjut BiOSC tahun 2013 mampu memberikan kontribusi untuk pengembangan ekowisata dan konservasi Anggrek di Gunung Api Purba, Gunung kidul, serta melengkapi basis data keanekaragaman Anggrek di Yogyakarta (Humas UGM/Satria AN)