Permasalahan diversifikasi pangan, defisiensi gizi, dan kurangnya pemberdayaan sumber daya manusia untuk mendukung pembangunan berkelanjutan masih menjadi permasalahan di Indonesia. Defisiensi gizi di kalangan masyarakat menimbulkan berbagai permasalahan kesehatan dan menghambat tercapainya kesejahteraan sosial. Di sisi lain, di kalangan masyarakat Indonesia juga telah berkembang gaya konsumsi pangan lokal, pangan sehat, dan back to nature.
Menyikapi isu tersebut, mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada yang terdiri dari Maya Septavia S., Pustika Adwiyani, Fajar Dwi Cahyoko, Zesy Ayu Tri Astuti, dan Gian Handika memformulasikan produk olahan pangan lokal melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKMK) FRUTAGE : Fruity and Vegetable Compo Sempe. Mendengar istilah sempe (simping) mungkin asing bagi kawula muda, tetapi tidak demikian kiranya bagi mereka yang mempunyai kenangan dengan makanan tradisional ini.
“Bentuknya mirip kue dolar atau mini-crepes, rasanya mirip kue semprong, dikombinasikan dengan bahan-bahan alami berbahan dasar tepung beras, mocaf, dan pasta buah atau sayuran yang diperoleh melalui budidaya pertanian organik yang terintegrasi,”kata Maya, Rabu (26/6).
Maya menambahkan pembuatan sempe menggunakan bahan dasar yang mempunyai aktivitas fisiologis dengan memberikan efek positif bagi kesehatan masyarakat. Inovasi FRUTAGE Fruity and Vegetables Compo Sempe adalah penggunaan tepung komposit dari tepung ketan dan tepung mocaf disertai inisiasi buah dan sayur organik sebagai pasta perisa dan bahan fortifikasi nutrisi yang diperoleh dari seperti susu dan kacang-kacangan untuk menambah cita rasa, tekstur, dan nilai gizinya.
“Dalam perkembangannya, FRUTAGE dibuat dengan bahan-bahan tepung lokal dan mendapat respon positif dari penggemarnya,”katanya.
FRUTAGE Fruity and Vegetables Compo Sempe hadir sebagai produk inovatif berbahan baku tepung mocaf dengan varian rasa yang bernutrisi vitamin A, zat besi, iodium, dan asam folat. FRUTAGE dibuat dengan komposisi yang ideal memadukan tepung beras ketan, tepung mocaf, susu, dan varian tepung maupun pasta buah dan sayur sumber vitamin A, zat besi, iodium, dan asam folat.
“Tujuan penggunaan tepung komposit adalah untuk diversifikasi pangan dan pemanfaatan kearifan lokal dengan teknologi berbasis integrated sustainable ecoindustry untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan industri dan wilayah penghasil bahan baku,”katanya.
Melalui Program Kreativitas Mahasiswa 2012-2013 ini, FRUTAGE mengangkat nilai-nilai pangan lokal pada kue simping menjadi camilan lokal berkelas dan bernilai gizi, dan sehat tanpa pengawet, pemanis, maupun pewarna sintetis. FRUTAGE telah terdaftar PIRT dan melalui proses uji kimia. Jangkauan pemasaran produk ini sudah melingkupi wilayah Yogyakarta, Solo, Purworejo, hingga Sumatera Selatan dengan segenap reseller dan konsinyasi yang tersebar di daerah tersebut. Untuk mengenal lebih dekat tentang FRUTAGE, tim PKMK FRUTAGE telah menyediakan space online di web www.bisnisukm.com/ +nucifera-pangan-makmur. (Humas UGM/Satria AN)