Topografi wilayah Gunungkidul sebagian besar berupa karst yaitu daerah dengan bentang alam unik yang terjadi akibat adanya proses pelarutan pada batuan yang mudah terlarut umumnya formasi batu gamping. Selain terbentuk pada larutan batu gamping, bentang alam karst dapat pula berkembang pada batuan dolomite. Daerah karst umumnya merupakan kawasan yang tandus sehingga sulit untuk digunakan sebagai lahan pertanian terutama tanaman hortikultura.
Sejak Tahun 2012, Fakultas Biologi UGM melakukan pembinaan dalam usaha budidaya melon terhadap petani Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari Gunungkidul dan telah berhasil melakukan panen perdana kultivar Gama Melon Basket di kawasan karst.
Melihat potensi yang cukup besar tersebut maka pada tahun 2013 ini dilaksanakan MoU antara Fakultas Biologi UGM dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gunungkidul untuk mengembangkan tanaman melon sebagai produk unggulan Desa Kemadang. Wujud nyata dari kesepakatan tersebut yaitu adanya penyerahan jutaan benih melon kultivar Melodi Gama 1 dan 3, Gama Melon Basket, Tacapa dan Gama Gambas kepada kelompok tani di Balai Desa Kemadang baru-baru ini.
Menurut Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc selaku wakil dari Fakultas Biologi, penyerahan benih ini merupakan langkah awal untuk pengembangan Desa Kemadang sebagai sentral budidaya melon di Kabupaten Gunungkidul dan DIY. Upaya pengembangan melon ini juga sejalan dengan kegiatan pariwisata di kawasan pantai selatan Gunungkidul.
“Nantinya wisatawan diharapkan tidak hanya menikmati panorama pantai namun juga membeli melon produk petani setempat sehingga kesejahteraan masyarakat akan meningkat,”kata Budi, Selasa (9/7).
Pada kesempatan tersebut, Suwarno salah satu petani di Desa Kemadang merasa gembira dengan adanya bantuan benih melon yang dilakukan oleh Fakultas Biologi, UGM. Menurutnya, secara analisis ekonomi tanaman melon memberikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan tanaman lain. Selain itu, H. Sutono selaku Lurah Desa Kemadang menyampaikan ucapan terima kasih kepada UGM yang telah membantu mengenalkan melon ke petani di wilayahnya. Selama ini petani di Desa Kemadang hanya menanam 3 komoditi utama yaitu jagung, padi, dan kacang tanah, sehingga kedepannya budidaya melon akan mampu meningkatkan kesejahteraan petani.
“Semoga sinergi dan kerjasama ini terus berlanjut di Desa Kemadang sehingga nantinya benar-benar menjadi kawasan sentral budidaya melon,’kata Sutono (Humas UGM/Satria)