YOGYAKARTA – Pusat Studi Bioteknologi UGM bekerja sama dengan International Food Policy Research Institute (IFPRI) melalui Program for Biosafety Systems (PBS) Indonesia menyelenggarakan pelatihan mengenai teknik dasar bioteknologi bagi guru-guru Biologi yang terhimpun dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Biologi SMA/sederajat se-Daerah Istiwewa Yogyakarta dan sekitarnya untuk menyebarluaskan informasi dasar yang tepat dan memadai tentang teknik, nilai guna dan pemanfatan bioteknologi.
Peserta yang hadir sebanyak 23 orang, merupakan perwakilan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Biologi SMA/sederajat dari kota Yogyakarta, kabupaten Sleman, kabupaten Bantul, kabupaten Kulonprogo, kabupaten Gunungkidul, kabupaten Magelang, kabupaten Purworejo dan kabupaten Klaten. Mereka dikenalkan Sejarah bioteknologi, Organisasi materi genetika, Gen : Strukur dan ekspresi, Isolasi dan amplifikasi DNA dan Manipulasi genetik : Genetic Modified Organism.
Pelaksanaan pelatihan yang dilaksanakaan selama 3 hari, 3-5 juli lalu di Pusat Studi Biotenoklogi, Gedung PAU UGM juga dilaksanakan kegiatan praktikum meliputi isolasi DNA dari sel bakteri dan tumbuhan, Pemotongan DNA dengan enzim restriksi, Amplifikasi DNA (Polymerase Chain Reaction, Elektroforesis Gel Agarose dan transformasi
Sekretaris Pusat Studi Bioteknologi UGM, Dr. Yekti Asih Purwestri, M.Si., dalam siaran pers yang dikirim Kamis (11/7), mengatakan pelatihan teknik dasar bioteknologi kepada para guru biologi ini dimaksudkan untuk mengenalkan Bioteknologi sebagai salah satu cabang ilmu yang berkembang pesat saat ini. Penggunaan bioteknologi sebagai alat menghasilkan banyak keuntungan meskipun tetap memperhatikan potensi resiko yang dapat muncul dari pemanfaatannya. “Pengertian yang tepat dan memadai tentang bioteknologi perlu disebarluaskan kepada khalayak ramai untuk bisa memperkenalkan manfaaat dan manajemen resiko yang mungkin timbul dalam pemanfaatannya,” katanya.
Yekti menambahkan, sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia memiliki dukungan sumber daya alam yang kaya dan melimpah, oleh karena itu bioteknologi dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk menunjang pembangunan aspek hayati yang diimplementasikan bidang pertanian, kesehatan, perikanan kelautan, industri dan lingkungan hidup untuk menyediakan kebutuhan hidup dan lingkungan penunjang hidup masyarakat Indonesia. (Humas UGM/Gusti Grehenson)