Meski mengantongi sejumlah prestasi di ajang MTQ Mahasiswa tingkat Nasional XIII di Padang, Tim UGM diminta segera berbenah diri. Dengan begitu Tim UGM diharapkan semakin siap menghadapi kompetisi serupa di tahun-tahun berikutnya.
Demikian disampaikan Direktur Kemahasiswaan UGM, Dr. Senawi, MP saat menerima kontingen UGM yang berlaga di MTQ Mahasiswa Nasional XIII, tanggal 23 s.d 29 Juni 2013 di Universitas Andalas dan Universitas Negeri Padang. “Apapun prestasi kali ini, ke depan kita masih punya banyak harapan. Kita mengakui peserta MTQ mahasiswa tahun ini jauh lebih berat dan menjadikan persaingan semakin ketat”, katanya di ruang Dirmawa UGM, kamis (12/7).
Senawi menilai dari sisi penguasaan materi sesungguhnya sudah baik. Sayang, karena kurangnya frekuensi latihan menjadikan Tim MTQ UGM kalah bersaing dengan banyak perguruan tinggi lain. “Karena itu meski telah ada Gadjah Mada Menghapal Qur’an, kita perlu komunitas tersendiri untuk lebih mengembangkan seni Islami ini”, paparnya.
Karena itu berkoordinasi dengan Jamaah Shalahuddin UGM, Senawi mendesak untuk segera mewujudkan komunitas ini. Dari komunitas diharapkan memudahkan kaderisasi qori dan qoriah serta cabang-cabang lain dalam MTQ. “Apakah UKM Seni Islami atau apa namanya, yang jelas ini butuh wadah. Delegasi kita hapal Qur’an tapi masih kurang dalam melagukan dengan irama. Dengan wadah itu tentu bisa dilakukan latihan secara rutin”, tambahnya.
Hamdan, M.A selaku dosen pembina MTQ mengungkapkan MTQ MN XIII kali ini diikuti 129 Perguruan Tinggi dengan jumlah peserta sebanyak 1740 mahasiswa. Jumlah tersebut memperlihatkan bahwa kompetisi MTQ MN kali ini cukup tinggi. “Pembekalan belum maksimal, sementara jadwal MTQ yang berubah-ubah menjadi kendala tersendiri, karena tidak sedikit dari mahasiswa harus melakukan ujian semesteran sehingga menyesuiakan dengan jadwal latihan”, ungkapnya.
Hamdan berharap mendapatkan input yang baik agar Tim MTQ UGM bisa meraih prestasi terbaik nantinya. Selain itu, melalui wadah khusus yang akan dibentuk diberikan latihan-latihan secara lebih inten.
“Karena untuk lomba Karya Tulis Ilmiah atau Debat Bahasa dalam MTQ, kita sesungguhnya memiliki banyak mahasiswa yang terbiasa berprestasi di bidang ini. Bisa diajak untuk bergabung dengan Tim MTQ Mahasiswa UGM, atau mereka yang berasal dari MTQ pelajar bisa diberikan nilai yang khusus untuk masuk UGM, sehingga nantinya bisa memperkuat Tim MTQ Mahasiswa UGM”, imbuhnya.
Berbagai prestasi yang diraih Kafilah MTQ MN XIII UGM, Khusnul Laili Marwansyah juara harapan 2 cabang lomba Qiro’at Sab’ah putri, Mohammad Rokhmat juara harapan 3 cabang lomba Hifdzil Qur’an 1 Juz Putra dan Nuraini Juara 3 Khattil Qur’an Putri. Sementara itu Hilma Tsurayya Iftitahurroza, Mudrikah dan Rano Dwijaya juara harapan 1 cabang lomba Fahmil Qur’an serta Syahri Ramadhan Siregar dan Amirul Yaqin Falsafiyya Hill juara harapan 2 Debat Bahada Arab. (Humas UGM/ Agung)